Media Sosial
Minggu, 30 Desember 2012
Frankenweeni
Seputar Tiket Kereta Api
Jumat, 28 Desember 2012
Last Christmas
Batik Semarang 16 : Batiknya Semarang
Selasa, 25 Desember 2012
Cerita Natal di Negara Orang
Suasana Natal
Senin, 24 Desember 2012
Malam Natal
Kamis, 20 Desember 2012
Warung Nyi Melet
Minggu, 09 Desember 2012
HIV Pada Ibu dan Anak
- Mencegah infeksi primer HIV
- Mencegah terjadinya kehamilan pada wanita yang terinfeksi HIV
- Mencegah transmisi HIV dari wanita yang terinfeksi ke bayinya
- Memberikan perhatian kepada ibu yang terinfeksi HIV, bayi dan keluarganya.
AIDS, Sebagai Momentum Untuk Lebih Dekat Dengan-Nya
Sabtu, 08 Desember 2012
A Moment To Remember (Movie)
A Moment To Remember
Seperti halnya pasangan lain di dunia bahwa awal-awal mereka berpacaran selalui dilalui dengan suka cita. Sampai pada akhirnya Kim membicarakan niatnya untuk kelangsungan hubungan mereka yang dinilai sangat stagnan. Kim menginginkan ikatan pernikahan. Berharapnya Choi menerima idenya namun sekali lagi berbanding terbalik 180 derajat, Choi menolaknya. Bukan tanpa alasan dia menolaknya, dia menyadari bahwasanya profesinya sebagai pekerja kasar dirasa tidak mampu membahagiakan Kim kelak. Namun Kim tak hentinya selalu berusaha meyakinkan bahwa dia menerima apa adanya. Ditambah lagi desakan dari ayah nya yang ingin segera bertemu dengan calon menantunya itu. Sampai pada suatu makan malam dimana sekal lagi Kim menyatakan niat menikahnya namun lagi-lagi Choi dibuatnya marah dan tanpa sepengetahuan Choi, kim mengundang keluarga nya untuk bergabung makan malam. Disitu Choi sangat terkejut begitu pula ayah Kim yang nota bene merupakan atasan Choi di tempatnya bekerja.
Disaat keheningan makan malam tersebut Kim meminta diri untuk ketoilet. Disaat itulah baru terjadi pembicaraan antara Choi dan ayah Kim. Disaat sedang serius bicara tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara pengunjung lainnya yang memergoki Kim terjatuh pingsan. Dan dengan sigap Choi membopong Kim ke Rumah Sakit. Setelah Kim siuman Choi lah yang dia cari. Dengan adanya kejadian seperti itu ayah Kim akhirnya memberi restu mereka untuk membina keluarga. Dan kehidupan yang sebenarnya seyogyanya barulah dimulai.
Diawal pernikahan berbagai hal konyol kentara terjadi seperti sedia kalanya, yang mana saat Kim mencoba untuk membuatkan Choi menu makan malam yang ada justru masakan gosong dan sebagainya. Sebagai suami yang pengertian Choi mengubah isi dan bentuk dapurnya dan terlihat indah dan modern tanpa sepengetahuan Kim dan merupakan surprise darinya untuk Kim. Semakin hari semakin romantis kehidupan rumah tangga mereka berdua. Mereka juga berencana membangun rumah idaman di suatu bukit yang luas namun semua nya tidak terwujud karena semau hasil tabungan selama ini habis untuk melunasi hutang ibunya Choi dan membebaskan ibunya dari penjara dengan uang jaminan. Sebenarnya Choi sangat kecewa akan hal itu namun Kim justru senang karean dengan ini hubungan Choi dan ibunya bisa kembali harmonis setelas sekian lama bertengkar.
Konflik baru terjadi ketika Kim menyadari bahwa akhir-akhir ini dia sering lupa dengan arah jalan pulang kerumahnya. Dan dia menceritakan hal ini kepada teman-teman kerjanya yang justru malah menjadikan bahan ledekan buatnya. Penasaran dengan keanehannya Kim memutuskan untuk menemui dokter spesialis untuk memeriksa keadannya. Dan sang dokter memberitahunya bahwa dia hanya kecapean dan depresi dan menyarankan untuk kembali check seminggu kemudian. Namun Kim justru menemui dokter dua minggu kemudian. Disitulah sang dokter mulai curiga dan melakukan serangkain test dalam. Dan hasilnya diluar dugaan, Kim menderita penyakit keturunan keluarga Alzheimer. Dia sangat syok, tidak mungkin usia yang masih sangat muda sepertia dia bisa terkena penyakit itu.
Seolah-olah tidak terjadi apa-apa, Kim kembali kerumah seperti biasa dan melayani suaminya. Namun kejadian tidak berhenti disana saja, sang mantan kekasih Kim dahulu kini bergabung dengan dimana Kim bekerja dan hal itu membuat Kim semakin ingin memutuskan berhenti bekerja (setelah sebelumnya disarankan untuk berhenti bekerja oleh dokter). Keputusan berhenti kerja nya Kim awalnya membuat Choi kaget namun dia selalu berfikir positif dan mendukung apapun pilihan istrinya. Awalnya dia meragukan keputusan istrinya karena sedari muda sudah terbiasa dengan kesibukan diluar rumah. Keputusan tersebut pula yang membawa mantan kekasih Kim mengunjunginya di rumah dan mempertanyakannya. Semakin hari penyakit Kim semakin parah dan Choi semakin curiga, sampai akhirnya dia menemui dokter untuk mempertanyakan kondisi istrinya. Saat diberitahu betapa hancurnya hati Choi namun dengan sikap dewasa nya dia mampu menyembunyikan itu semua kepada istrinya. Melihat sikap Choi yang agak berbeda memberanikan Kim untuk terbuka mengenai penyakitnya.
Berita penyakit Kim sudah terdengar ke telinga kedua orang tuanya dan mereka berniat untuk mengasuhnya karena memang penyakit itu akan mematikan sejumlah organ tubuh Kim dan mereka tidak mau terlalu membebani Choi. Namun Choi bersikeras hati bahwa dia sanggup merawat Kim, karena Kim adalah istrinya maka dia merupakan tanggung jawabnya. Sampai pada posisi dimana KIm tidak mengenali siapa-siapa termasuk suaminya Choi. Disitu perasaan Choi hancur seketika namun dengan tekad nya yang sudah bulat dia selalu menerima dan merawat Kim seperti sedia kala. Puncaknya adalah ketika Kim menyadari bahwa selama ini dia telah melukai perasaan Choi dengan mengganggap nya seolah-olah mantan kekasihnya yang dahulu sangat dia cintai. Kim memutuskan untuk kembali kerumahnya dengan meninggalkan sepucuk surat kepada Choi.
Surat yang berisi ungkapan hati Kim selama ini dan meminta Choi untuk menemui ayahnya. Namun yang terjadi setelah Choi menemui ayahnya adalah didapatnya selembar kertas surat cerai yang diajukan Kim untuknya. Namun Choi justru merobeknya karena dia tidak mau berpisah dengan Kim. Choi menemui Kim dimana dia dirawat dan dia benar-benar sudah tidak ingat apa-apa. Namun dengan rasa kecintaan yang luar biasa kepada Kim, Choi tidak serta merta mengalah dengan keadaan. Dia ingin menemani Kim disana bahkan dia diberi kesempatan untuk jalan-jalan bersamanya. Dan tempat pertama yang dikunjungi adalah sebuah minimarket dahulu pertama kali mereka bertemu. dan ketika akan masuk, Choi membantu membukakan pintu dan disambut kasir toko yang sudah mulai berumur dan didalamnya berkumpul semua keluarga Kim dan Choi. Ada haru didalam sana yang membuat semua nya menangis. Dan disaat itu pula Choi mampu mengajak Kim untuk berjalan0jalan berduaan.
Bagaimana kondisi dan keadaan pasanganmu, cintailah dan hargailah dia sebagaimana dahulu pertama kalian saling mengenal. Dalam film ini yang saya tangkap adalah dua hal, yaitu Kesetiaan dan Memaafkan. Semoga dengan hadirnya tulisan ini senantiasa membuka mata dan batin pasangan-pasangan yang akan segera menuju pelaminan untuk senantiasa menyayangi pasangannya sampai akhir hayatnya.
Have a nice weekend,
AHMAD NURUS SIROT
Jumat, 07 Desember 2012
Sebuah Kehangatan Di Sela Hujan
Rabu, 05 Desember 2012
Sore ini saya dan beberapa kawan ada kuliah dari dosen yang katanya paling killer di kampus. Sembari menerjang hujan yang mengguyur kota Semarang kita semua (terutama saya) harus mengikuti kuliah ini. Sebenarnya malas sih hujan deras harus ke kampus namun merupakan kartu mati apabila tidak masuk kuliah matkul ini. Karena apapun alasan kita bolos kuliah tidak akan pernah di tolerir sama pak dosen. Killer bukan?. Selain itu juga kan kita sudah bayar mahal-mahal buat belajar masak kitanya sendiri juga gak masuk, rugi saudara-saudara.
Kalau melihat jam di hp memang saya sudah terlambat beberapa menit. Dengan terburu-buru (bukan karena terlambat melainkan hujan) saya ke ruangan biasa saya kuliah matkul ini. Mengintip dari pintu masuk ternyata dosen belum nongol juga, terbukti anak-anak pada ramai sendiri. Sekalipun hampir rata-rata saya mengenal mereka, saya memilih cuek karena memang saya lagi malas (dan kelaparan). Menit berganti menit namun dosen belum hadir. Hampir setengah jam dari jadwal kuliah tepatnya. Dengan berbekal perut keroncongan, saya beserta riyat, roni dan rina memutuskan untuk mencari makanan buat mengganjal perut kita. Berhubung si mobil roni sudah ada lagi kita memutuskan makan di luar naik mobilnya.
Tidak jauh-jauh dari kampus juga karena setengah jam lagi kita juga ada kuliah matkul lain makanya kita memutuskan makan ditempat biasa kita makan. Berhubung dari siang saya belum makan makanya saya memutuskan untuk makan nasi ruwet. Dan ternyata memang hanya saya yang pesan nasi dan lainnya mie. Disinilah saya merasakan kehangatan yang saya rasa sudah cukup lama tidak saya rasakan. Kebersamaan yang jarang kita lakukan karena di semester ini jadwal kuliah kita berbeda-beda dan jarang untuk ketemunya.
Namun apapun itu yang jelas apa dan bagaimana kita sebelum dan sesudah ini kalian merupakan teman, kawan, sahabat, keluarga saya sampai kapanpun.
Your friend,
AHMAD NURUS SIROT
Minggu, 25 November 2012
Hari Guru Nasional ke - 64
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
Senin, 19 November 2012
Jakarta Hati (Movie)
- Orang Lain
- Anggota Dewan
- Profesionalisme
- Keuangan
- Dalam Gelap
- Darling Fatimah