Media Sosial

Minggu, 09 Desember 2012

HIV Pada Ibu dan Anak


Masih berkaitan dengan postingan sebelumnya, kali ini saya ingin kembali berbagi mengenai HIV/AIDS pada ibu dan anak. Mengingat pula Menteri Kesehatan kita, Ibu dr. Nafsiah Mboi,SpA,MPH juga mencanangkan judul diatas sebagai tema dalam peringatan hari HIV/AIDS sedunia untuk Indonesia tahun 2012. Memang sudah selayaknya kita sadar bahwa persebaran virus ini sangat cepat dan sudah merambah kedalan lingkungan ibu dan anak. Dan sudah selayaknya juga mereka tidak sampai terinfeksi penyakit tersebut. Sebenarnya saya masih tidak begitu paham dengan persebaran virus ini pada ibu dan anak. Karena memang juga selama ini yang santer diinformasikan hanyalah apa dan bagaimana HIV/AIDS serta cara penularan serta penangulangannya saja. Dari sinilah saya mulai membaca dan belajar mengenai problematika tersebut dan hasilnya akan saya paparkan disini.
Meningkatnya infeksi HIV pada anak adalah karena akibat penularan selama perinatal (periode kehamilan,  selama dan setelah persalinan). Penularan di dalam kandungan di diagnosis jika pemeriksaan virologis negatif dalam 48 jam pertama setelah kelahiran, selanjutnya tes minggu pertama menjadi positif dan bayi tidak menyusu ibu. Selama persalinan bayi dapat tercemar darah atau cairan servikovaginal ibu yang mengandung HIV melalui paparan trakeobronkial atau tertelan pada saat janin berada di jalan lahir. Asi di ketahui banyak mengandung HIV dalam jumlah cukup banyak. Faktor yang dapat mempengaruhi resiko transmisi HIV melalui Asi antara lain mastitis atau luka di puting susu, lesi di mukosa mulut bayi, prematuritas dan respon imun bayi.

WHO dan PBB merekomendasikan empat kerangka strategi jangka panjang untuk mencegah transmisi HIV dari ibu ke janin atau bayinya. Adapun ke empat kerangka strategi tersebut adalah ;
  1. Mencegah infeksi primer HIV
  2. Mencegah terjadinya kehamilan pada wanita yang terinfeksi HIV
  3. Mencegah transmisi HIV dari wanita yang terinfeksi ke bayinya
  4. Memberikan perhatian kepada ibu yang terinfeksi HIV, bayi dan keluarganya.
Upaya-upaya pencegahannya sendiri agar anak tidak tertular HIV dirangkum dalam program Prevention of Mother to Child HIV Transmission (PMTCT) yang bertujuan menyelamatkan ibu dan bayi dari infeksi HIV. PMTCT meliputi pemberian obat antiretroviral (ARV) untuk ibu yang positif HIV selama kehamilan, kelahiran dengan operasi caesar, dan pemberian makanan bagi bayi. Bila seluruh langkah-langkah PMTCT itu diikuti, maka kemungkinan bayi tertular HIV dari ibunya juga bisa ditekan. Karena itu masyarakat disarankan untuk melakukan pemeriksaan HIV meskipun tidak dalam lingkungan beresiko.
 

AIDS, Sebagai Momentum Untuk Lebih Dekat Dengan-Nya


Pertama-tama saya ingin mengucapkan Selamat Hari AIDS sedunia yang diperingati setiap tanggal 01 Desember setiap tahunnya, "JAUHI VIRUSNYA BUKAN ORANGNYA". HIV/AIDS, apa yang anda bayangkan mengenai penyakit mematikan yang satu ini? "AMIT-AMIT", "NAJIS", "KOTOR", dan bahkan "MATI". HIV/AIDS merupakan penyakit yang ditakuti hampir semua umat manusia di dunia ini, bagaimana tidak? sampai sekarang belum ditemukan obat yang benar-benar bisa membunuh virus tersebut 100 %. Beruntungnya adalah sudah ada obat yang mampu mencegah dan menghambat persebaran virus tersebut. Bukan berarti tidak ada obatnya hanya saja belum ditemukan untuk saat ini. 
Namun sejatinya apa itu HIV/AIDS? Informasi mengenai penyakit ini sudah banyak di internet, namun tidak ada salahnya juga kalau saya disini ingin juga ikut mensukseskan salah satu program pemerintah dalam hal nya pengendalian virus tersebut sekalipun hanya lewat media tulisan ini. Bukannya saling berbagi informasi dan mengingatkan itu bagus ya, berangkat dari situ saya sedikit banyak ingin mengulas mengenai penyakit ini.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menjangkitisel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditasbihkan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.

HIV/AIDS dari kaca mata saya sebagai blogger tidaklah jauh berbeda dengan anggapan atau pemikiran kebanyakan orang. Bahwa penyakit tersebut dirasa sangat mengerikan manakala beberapa diantara kita terjangkiti. Perasaan malu, takut bahkan sampai depresi yang juga banyak mengakibatkan angka bunuh diri meninggal. Perilaku dan pandangan masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang salah kaprah juga menjadi beban mental tersendiri bagi mereka. Untuk itulah kita sebagai bagian dari inti dari masyarakat harus lebih pandai dalam menyikapi persoalan krusial semacam ini. Selain itu sebagai manusia yang beradap alangkah baiknya untuk selalu mengingat dan berserah kepada-Nya. Dengan modal kekuatan iman yang kuat seyogyanya mampu menangkal hal-hal negatif yang bisa mendekatkan kita pada berbagai penyakit seperti HIV/AIDS.