Media Sosial

Jumat, 28 Desember 2012

Last Christmas

Senin, 25 Desember 2012


Natal tahun ini sangat berbeda dengan natal tahun kemarin. Sekalipun saya tidak merayakannya namun selalu saja ada acara yang mengundang saya. Entah itu sekedar jamuan natal dan sebagainya. Natal kali ini bukan tidak ada acara yang harus saya datangi hanya saja mungkin acaranya diluar kemampuan saya untuk menghadirinya. Adanya batasan-batasan tersendiri yang mengharuskan saya tidak bisa menghadirinya.
Sedikit flashback natal tahun kemarin dimana pada malam harinya saya dengan beberapa teman kampus berkunjung ke rumah Afri yang notabene sedang merayakan natal namun kesepian ditinggal mudik orang tuanya di kampung halaman. Dia tidak ikut pulang kampung karea esok harinya harus kerja. Sekali lagi salah satu momen yang indah tidak untuk dilupakan. Kebersamaan di tengah perbedaan namun tetap kompak dan solid melewatinya.

Acara berlanjut dengan makan malam disebuah warung kepala kakap karena memang sudah sedikit agak lama terlambat makan malam. Dan diteruskan nongkrong di jalan pahlawan. Tidak begitu banyak anak muda yang meluangkan waktu disitu menjadi nilai tambahan kita dalam menikmati liburan. Ditemani cuaca kota Semarang yang cerah dengan beberapa botol air mineral dan masing-masing sepiring batagor kita bercengkerama sampai tengah malam. Sayangnya aktivitas kita esok hari mengharuskan kita untuk menyudahi kebersamaan malam itu.
Bukan harus dalam perayaan khusus yang mengharuskan kita untuk bisa berkumpul melainkan momen-momen kebersamaan itulah yang senantiasa selalu terbayang. Entah kapan lagi kita bisa menggila bersama sampai pagi??

AHMAD NURUS SIROT

Batik Semarang 16 : Batiknya Semarang

Jum'at, 28 Desember 2012


Bicara Visit Jawa Tengah 2013 tidaklah terlepas dari yang namanya wisata, entah itu wisata kuliner, budaya, religi, dsb. Program yang dicanangkan pemerintah provinsi Jateng ini merupakan sebagian langkah yang diambil dalam upayanya menawarkan potensi-potensi wisata yang ada disini. Karena memang potensi wisata disini barulah sebagian kecil yang dilirik wisatawan, padahal terdapat banyak wisata alternatif yang bisa dicoba disini. Jawa Tengah sendiri terdiri atas beberapa kabupaten yang mana di dalamnya terdiri atas banyak wilayah dengan segala potensinya. Berawal dari sinilah program tersebut dibuat. Dan sebagai orang yang terlahir dan dibesarkan di Ibukota Provinsi Jateng inilah yang membuat saya sejenak untuk ikut mensukseskan acara tersebut melalui tulisan ini. Sebagai salah satu rujukan yang bisa menjadi salah satu wisata dimana kita bisa belajar dan berbelanja sekaligus Adalah Batik Semarang 16.

Batik Semarang 16 didirikan Umi S Adi Susilo pada 25 Januari 2005. Inspirasi nama sanggar berasal dari tempat produksi di Semarang, dan 16 berasal dari Surat ke-16 dalam Alquran, yaitu An-Nahl yang berarti Lebah Madu, yang juga pernah dibuat motifnya. Semua berawal dari kecintaan perempuan ini terhadap batik dan semangatnya yang tinggi untuk melestarikan karya adiluhung bangsa ini. Itu dibuktikan dengan serangkaian belajar membatik pada para pakar batik dan menjadi instruktur pada pelatihan batik di sekolah-sekolah dari SD hingga SMA, serta untuk kalangan umum. Sebuah lembaga kursus membatik yang sempat dia dirikan bernama Semar 16 Batik Course dan UmiZie Batik Course.
Motif pada lembaran kain batik tak sekadar coretan grafis. Ia juga tak sekadar ornamen pemanis busana yang dipakai orang. Sebab, setiap motif menyimpan makna, simbol, dan gerak hidup penciptanya. Apalagi keagungan batik tersirat dari sesuatu yang tersurat pada motif-motifnya. Dengan keagungan seperti itu, wajar saja para peneliti batik hampir selalu melihatnya dari banyak sudut pandang: etimologi penamaan motif, antropologi, dan sudah pasti muatan filosofisnya. Begitu juga semua motif kreasi Batik Semarang 16. Masing-masing memiliki makna tersendiri. Unik dan spesial. Sebagian besar desain Batik Semarang 16 merupakan ciptaan Umi S Adi Susilo. Proses penciptaannya umumnya terinspirasi oleh artefak dan landmark yang ada di Kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawangsewu, Gereja Blenduk, Blekok Srondol, dan Pohon Asam. Beberapa di antaranya bersifat sangat personal, tepatnya berdasarkan pengalaman pribadi desainernya. Dalam banyak segi, itulah yang menjadi daya tarik motif dan ragam hias Batik Semarang 16.
Jadi tidak perlu jauh-jauh ke kota sebelah hanya untuk berburu jenis batik karena di Semarang sendiri jenis dan motif sangat beragam dan pastinya lebih membuat kita bangga bahwa ini produk asli Kota Semarang untuk Jawa Tengah, Indonesia dan dunia. Siap membelanjakan uang anda untuk berburu batik khas Semarangan? Datang dan buktikan langsung saja di Kp Sumberejo Meteseh, Tembalang-Semarang Telp. (024)70788692 

AHMAD NURUS SIROT