Media Sosial

Rabu, 21 Agustus 2013

Kedai Beringin, Maknyus


Weekend ini saya isi dengan acara halal bihalal dengan sebagian teman-teman kampus. Karena seninnya semua aktivitas sudah mulai berjalan serentak memaksa sebagian teman yang meghabiskan liburan lebaran dikampung halaman mulai berdatangan lagi ke Kota Semarang tercinta ini. Moment tersebut kita manfaatkan sebaik mungkin dan hasilnya adalah makan malam bersama.
Sebuah kedai keluarga di jalanan protokol Semarang menjadi pilihan kita. Lokasi yang mudah diakses juga tempatnya yang katanya nyaman dan makanan yang enak serta harga yang biasa membuat tempat itu menjadi saksi berkumpulnya keluarga kecil kita. Kedai Beringin yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol 114 Semarang inilah kami menghabiskan malam minggu.
Secara geografis, pemilihan lokasi kedai sangat strategis. Dipinggiran jalan raya semakin menambah keuntungan tersendiri, persis di depan stasiun poncil merupakan pilihan alternatif sembari mengisi waktu manakala mungkin sedang menunggu keberangkatan kereta atau paling tidak sedang melintas seputaran sini. Saya tidak melihat ada papan nama kedai tersebut namun teman-teman saya berkata kalau identitasnya kedainya ada. Yang jelas apabila dari arah Imam Bonjol, ambil arah stasiun poncol , kedai beringin terdapat di kanan jalan traffic light stasiun poncol.
Mengusung konsep keluarga membuat kedai ini ramai di akhir pekan. Sedikit info saja kalau disana tidak menerima pemesanan tempat dihari Jum'at, Sabtu dan Minggu. Datang lebih awal sangat dianjurkan karena semakin malam membuat kita masuk kedalam daftar antrian. Ruangan terpisah atas dua bagian, indoor dan outdoor. Indoor buat yang menyukai suasana rumahan tanpa asap rokok dan outdoor cocok untuk menikmati hidangan sambil bersantai ria sekaligus tempat favorit para perokok.


Menu yang ditawarkan sangat beragan sehingga bisa dipilih sesuai selera. Beragamnya masakan yang ditawarkan lantas membuat pihak pengelola memberikan opsi yang bisa dipilih. Adanya label "Chef Recommended" memberi makna makanan ini sangat direkomendasikan oleh para chef ahli disana, juga label "Hot" yang berarti menu tersebut yang paling sering dipesan para pecinta kuliner, tinggal disesuaikan dengan budget dan selera kita.
Membaca rubrik berbagai tulisan yang muncul di dunia maya, membuat saya kepincut untuk mencicipi nasi hainan ayam panggang serta minum segelas es teh tarik yang katanya maknyus. Ternyata menu incaran saya berlabel chef recomended  yang semakin membuat saya ngiler. Dengan harga Rp 16.000,- rasanya cukup sepadan dengan apa yang saya dapatkan untuk makanannya. Sekalipun terlihat porsinya sedikit namun nasi hainannya sangat gurih bahkan tanpa tambahan sayur maupun lauk pun saya mau menghabiskannya, apalagi ditambah ayam panggang yang super duper empuk. Segelas es teh tarik yang diberandol Rp 6.000,- rasanya agak mahal namun saat saya mencicipinya sangat tidak rugi mengeluarkan uang sebesar tersebut demi segelas minuman. Masih banyak makanan enak yang bisa kalian cicipi disana, jadi jangan ragu untuk mampir kesana.

Salam,

AHMAD NURUS SIROT

Minggu, 18 Agustus 2013

Delman Resto, Klasik Berbalut Modern


Hasrat manusia yang haus akan kenikmatan selalu untuk berusaha menggapai sebisanya dengan maksimal, apalagi untuk urusan kuliner. Selama kita bisa dan mampu, tidak ada salahnya untuk bergerilya mencicipi aneka santapan yang disajikan di warung makan, resto, kedai, maupun tongkrongan. Sesekali memanjakan lidah bukan merupakan bagian dari pemborosan keuangan namun tidak ada salahnya menikmati hasil jerih payah yang selama ini kita kerjakan. Sekalipun pada akhirnya menu yang ditawarkan sama, paling tidak ada sesuatu pembeda yang bisa kita rasakan dan nikmati.
Buka puasa terakhir kemarin, saya berkesempatan mencicipi hidangan dari salah satu resto di kawasan Simongan Raya. Adalah Delman Resto yang menjadi tempat berbuka puasa kami. Sesuai dengan namanya, resto ini mengusung alat transportasi jaman dahulu "Delman" sebagai lambang dan ciri khasnya. Keberadaannya sendiri sudah sangat dikenal luas oleh para pecinta kuliner Semarang maupun luar kota. Mengusung adat jawa menjadikan resto ini berbentuk seperti rumah-rumah adat jawa namun dengan begitu tidak juga meninggalkan sisi modern di dalamnya.


Memasuki suasana dalam resto, kita akan disambut dengan ruangan makan bergaya outdoor. Sangat cocok menikmati santapan disana waktu malam disaat cuaca cerah, selain disajikan makanan yang menggugah selera kita juga bakal ditemani suasana hangat serta taburan bintang yang sangat cantik. Dibagian dalamnya kita bakal dimanja suasana yang sangat nyaman dengan suasana klasik khas Jawa. Terdapat juga ruangan berbentuk Gazebo-Gazebo yang bisa dijadikan alternatif tempat makannya dengan gaya santai. Sejauh mata memandang, Delman Resto tidak cukup luas namun mampu untuk menampung para tamu yang hadir.
Sajian makanan yang ditawarkan cukup beragam sehingga mampu disesuaikan dengan selera kita masing-masing. Ada masakan Indonesia, Barat maupun Oriental yang cocok untuk santapan makan siang maupun makan malam. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, sepadan dengan apa yang kita dapatkan. Yang mungkin bisa dijadikan catatan untuk pihak manajemen adalah kebersihan ruangan makan, utamanya yang di Gazebo. Meja makan yang bertumpu pada sebuah kaca menyisakan bau amis dari pengunjung-pengunjung sebelumnya. Sekalipun sudah dibersihkan namun bau tersebut masih tercium cukup tajam, setidaknya saat membersihkan diberi sedikit pengharum supaya mampu menetralisir bau yang ada.

Salam,

AHMAD NURUS SIROT

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kedai Shiori, Ramen Home Made


Ramen adalah masakan mie kuah Jepang yang berasal dari Cina. Berasal dari Cina karena memang pertama kali mendarat di Jepang dibawa oleh seorang Cina yang diasingkan di Jepang dan dia membuat mie kuah Cina dengan cita rasa Jepang. Semenjak hari itu ramen sangat terkenal sampai hari ini, tidak hanya di negeri matahari terbit saja melainkan ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia.
Di Kota Semarang sendiri masakan ramen mulai mendapat perhatian dari masyarakatnya. Terlihat sekarang ini banyak sekali kedai-kedai masakan ramen bermunculan di Kota Lumpia ini. Harga yang ditawarkan tidak begitu menguras kantong semakin menambah kecintaan masyarakat untuk mencicipi mie kuah khas Jepang ini. Sejauh ini saya sudah merasakan masakan ramennya "Chicken Ramen" yang di Jalan Singosari Semarang dan terakhir ramadhan kemarin berkesempatan menikmati Ramen Home Madenya Kedai Shiori.


Kedai yang terletak di Jalan Pamularsih Raya 104 Semarang ini menyediakan berbagai masakan Jepang yang semuanya buatan tangan sendiri. Masakan seperti Chicken Ramen, Chicken Teriyaki, Beef Teriyaki, Chicken Yakiniku, hingga Bento Saitama bisa dinikmati disini. Dengan harga kisaran Rp 13.000,- sampai Rp 20.000,- bisa dijadikan tempat alternatif menikmati santapan masakan Jepang disini.
Diperlukan kejelian mata untuk menemukan kedai yang terletak di deket SMA Kesatrian ini. Tempat yang minimalis dan sederhana ini pasti akan luput dari penglihatan anda dan malah bisa-bisa kita terdampar sampai bunderan kalibanteng. Enak atau tidaknya, suka atau tidaknya itu relatif, silahkan coba sendiri dan rasakan aneka makanan Jepang home made yang ditawarkan disana.

Salam,

AHMAD NURUS SIROT

Rabu, 14 Agustus 2013

Original Kimchi Flavor


Kimchi adalah masakan tradisional korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah. Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putoih dan lobak. Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi, nasi goreng kimchi, dan berbagai masakan lain.
Original Kimchi Flavor merupakan sebuah makanan ringan yang berisi potongan rumput laut siap makan dengan rasa yang sedikit agak pedas (rasa asli kimchi). Mendengar kata rumput laut saja sudah ada rasa eneg yang melanda pikiran busuk ini, namun karena merupakan produk baru sehingga pantas untuk dicoba. Makanan ringan produksi Hong Hae Chao F & C Co, Ltd ini bisa jadi santapan alternatif produk rumput laut yang selama ini sudah beredar luas di masyarakat Indonesia.

Saya juga kurang begitu apakah makanan ringan ini sudah dijual bebas di pasaran Indonesia apa belum karena saya sendiri mendapatkannya melalui oleh-oleh Emak Angkat saya yang beberapa hari yang lalu baru saja menginjakkan kaki di Korea. Melihat kandungan gizi yang disematkan agaknya membuat sedikit miris mengingat di dalamnya 0% vitamin A, vitamin C 0,1 %, kalsium 0,6 %, dan Iron (terjemahan = besi) sebesar 5,3 %.
Entah apa arti sesungguhnya Iron tersebut, kemampuan berbahasa asing yang sangat minimal membuat saya sedikit ngeri melihat artinya. Menggunakan semuanya bertuliskan korea di keterangan kemasan membuat saya sangat kualahan menelaah artinya. Yang jelas bagi para pecinta makanan ringan rumput laut, Original Kimchi Flavor ini patut untuk dicoba dan rasakan sensasi kimchi di dalamnya.

Salam,

AHMAD NURUS SIROT