Media Sosial

Jumat, 27 Juni 2014

Ingin Seharian Berlibur di Semarang

Foto : Inggih Menika Production


Kota Semarang memiliki beberapa tempat rujukan untuk rehat sebentar dari rutinitas yang membelenggu pikiran kita. Banyak tempat yang ditawarkan yang bisa dikondisikan sesuai dengan minat kita. Jujur banyak sekali tempat-tempat indah dan bersejarah di Kota Semarang yang belum saya kunjungi walau nyatanya sudah 24 tahun tinggal di kota ini.
Mengambil hari minggu karena hari tersebut merupakan hari liburnya sejuta umat. Saya memiliki keinginan untuk menikmati apa yang dimiliki Semarang sepenuhnya. Saya berharap suatu saat di hari minggu dapat menguliti Semarang dari sisi lain. Lebih tepatnya ke tempat-tempat yang belum pernah saya singgahi dan ambil kenangannya. Walau hanya seharian penuh, hal tersebut semoga terwujud.
Car Free Day (CFD) akan saya jadikan pembuka dalam jelajahan nantinya. Banyaknya masyarakat Semarang yang memanfaatkan CFD dipusat kota saya pastikan akan mendapat hal-hal seru yang bisa diabadikan. Atraksi dan aneka jajanan kuliner wajib untuk dijajali.
Kebun Binatang (BonBin) Mangkang yang merupakan salah satu tempat wisata paling ujung di Barat Semarang adalah tujuan setelah CFD. Sebagai satu-satunya lokasi yang menampung semua hewan itu layak dijadikan tempat liburan.
Museum Ranggawarsita menjadi pelabuhan keinginan saya setelah puas menikmati BonBin. Memilih kesana karena memang belum pernah sama sekali menapakkan kaki ke museum legendaris tersebut. Walau saya kalah sama anak TK namun saya tidak malu untuk belajar kesana.
Puri Maerokaca sebagai kompleks berkumpulnya 35 kabupaten / kota se Jawa Tengah yang tergarap apik saya masukkan dalam daftar. Selain menambah wawasan pengetahuan juga bisa dijadikan pedoman #TripJateng lain waktu.
Malamnya akan saya tutup dengan menginap di salah satu hotel berbintang di Semarang. Selain menikmati suguhan wisata yang luar biasa juga ingin menikmati suguhan penginapan yang memanjakan badan.

Salam Blogger

Dilema Jalanan Bendar Dhuwur Semarang

Foto : Kaskus


Siapa yang tidak tahu Jalan Bendan Dhuwur Semarang? Kebangetan amat kalau tidak tahu apalagi kalau kalian orang semarang asli. Perhatikan jalan antara Kampus Unika sampai Kampus Untag, selintas tidak ada yang salah dengan jalanan disana. Namun ketika kita sampai di ujung mendekati Untag maka akan melihat sendiri kondisi jalanannya. Jalanannya ekstrem dan membahayakan kan? 
Diperlukan kehati-hatian ketika melintas dijalananan sana. Selain bentuk jalan yang tidak biasa juga karena padatnya arus kendaraan yang "sliwar-sliwer" berbarengan melintas disana. Banyak jalan yang berlubang mewajibkan kita untuk selalu waspada, belum lagi kalau musim penghujan datang. Sebagian yang yang unik tersebut akan dipenuhi genangan air yang memaksa pengendara mempersempit jalan ketika harus mekintas berbarengan.
Meskipun jalanan Bendan Dhuwur sering sekali di perbaiki namun sering juga jalanan tersebut kembali rusak dalam tempo yang tidak terlalu lama setelahnya. Saya memang bukan seorang yang paham seputar kondisi tanah namun memang diperlukan solusi dari pihak terkait untuk mengambil solusi "mendandani" jalanan yang menjadi jalur alternatif warga Semarang atas menuju kawasan barat.

Salam Blogger

Saat Kaos Semarangan Mencoba Eksis

Foto : Seputar Semarang


Saat ini keberadaan kaos sebagai brand hal-hal tertentu merupakan ladang bisnis buat para wirausahawan muda. Menciptakan trend dan menghadirkan kreativitas pada kaos hal yang mutlak dalam persaingan pasar yang besar. Kaos dengan nama besar tidak perlu dilakukan branding besar-besaran karena mereka sudah memiliki segmentasi pasar tersendiri. Bagaimana kiprah kaos lokal dalam usahanya membranding dirinya sendiri agar dilirik masyarakat? menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Kaos-kaos semarangan yang belakangan ini mencoba eksis semakin menampakkan geliatnya 5 tahun belakangan ini. Walau penetrasi kaosnya tertinggal sampai 10 tahun dari kaos-kaos dari daerah lain seperti Jogja, Jakarta, Bali, Bandung, namun mereka tetap optimis mampu bersaing dengan mereka kedepannya. Kualitas yang bagus serta desain yang unik akan membawa kaos semarangan menjadi kompetitor kaos-kaos daerah lain.
Kota Semarang minim akan tujuan lokasi wisata, namun hal tersebut bukanlah tantangan "melempemnya" industri kaos semarangan. Semarang yang dahulunya kota tujuan perdagangan utama bisa diambil dijadikan ide proyek kaos tersebut. Tidak harus melulu soal Masjid Agung Jawa Tengah, Tugumuda, Lawang Sewu, dll. Ada Tanjung Emas yang melegenda, tokoh-tokoh penyair hebat tempo dulu yang kebanyakan dari Semarang juga bisa diangkat.
Membesarkan kaos semarangan tidak harus mengambil semua dari Semarang. Desain, jenis bahan, corak bisa dibuat dan diambil dari daerah lain, tinggal bagaimana kita mampu memadupadankan semua itu dan mengemasnya menjadi Semarang banget.

Salam Blogger

Rabu, 25 Juni 2014

GUSBI ( Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia)



Sebenarnya disinilah tujuan selanjutnya setelah dari Candi Borobudur, namun perjalanan kesana dihadang papan nama Bukit Dagi yang membuat penasaran untuk dijelajahi. Gusbi menurut saya masih mirip seperti museum pada umumnya, dimana didalamnya terdapat berbagai peninggalan Borobudur juga peninggalan-peninggalan masa lampau seperti peralatan kantor kuno.
Namanya juga galeri unik maka disana akan banyak ditemui foto-foto yang berhubungan dengan Borobudur yang kita kenal juga yang tidak terduga. Ada juga theatre Gusbi yang menayangkan kala terjadinya erupsi Gunung Merapi beberapa tahun silam. Peninggalan-peninggalan erupsi tersebut pun tersimpan apik disana. Jadi jika berlibur ke Candi Borobudur jangan lupa mampir ke Gusbi, tiket masuknya cukup Rp 5.000,-




Salam Blogger.

Bukit Dagi



Kawasan di Candi Borobudur menyimpan banyak sekali area-area yang wajib dikunjungi. Tanpa perlu tiket terusan untuk bisa menikmati suguhan alam dan museum yang banyak tersebar di dalam kawasan tersebut. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi selama di kawasan Candi Borobudur adalah Bukit Dagi. Bukit ini berada 300 meter dari barat stupa induk Candi Borobudur.

Bukit Dagi merupakan kawasan perbukitan yang sangat sepi. Tidak disarankan kesana sendirian, takutnya kenapa-napa. Namun disana merupakan tempat yang bagus untuk melihat Candi Borobudur dari ketinggian. Berada di 265 meter dari permukaan laut juga merupakan tempat yang cocok untuk berburu sunrise. Siapkan tenaga ekstra untuk sampai puncak karena ada 204 anak tangga yang harus ditaklukkan.




Salam Blogger