Media Sosial

Senin, 28 Maret 2016

Karnaval Seni Budaya, Lintas Agama dan Pawai Ogoh - Ogoh


Untuk pertama kalinya Pemerintah Kota Semarang menggelar acara yang menggabungan beberapa kesenian berbeda yang di kemas secara karnaval. Karnaval seni budaya, lintas agama, dan pawai ogoh - ogoh menjadikan destinasi wisata baru di kota lumpia ini. Karnaval yang mampu menyedot animo masyarakat Semarang dan sekitar ini rencananya akan digelar secara rutin disetiap tahunnya.


Dibuka di Kawasan Kota Lama Semarang oleh Bp. Walikota Hendrar Prihadi pada 27 Maret 2016 sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan karnaval melakukan atraksi sepanjang kota lama dan berakhir di Balaikota Semarang, Jalan Pemuda. Karnaval yang mendapat pengawalan ketat dari kepolisisan ini mengahdirkan nuansa Bali ke masyarakat Semarang. Bendera khas Bali beserta pakaian serta adatnya menghiasi jalanan yang padat oleh masyarakat.


Parade Batik yang dibawakan perempuan muda nan cantik serta elok mempercantik karnaval. Selain itu juga terdapat 3 (tiga) ogoh - ogoh setinggi 3 meter, replika ogoh - ogoh mini yang dibawa anak - anak paud. Gunungan yang berisikan hasil bumi seperti buah dan sayuran. Prajurit, Komunitas Semarang, Replika Gereja Blenduk, Pemain rebana, Parade musik Bali dari Akpelni, Pandhawa Lima, Kuda Lumping serta atraksi paguyupan pelaku wisata Jateng.


Secara keseluruhan acara ini dibawakan secara apik. Menjadi salah satu hiburan untuk masyarakat luas serta dijadikan salah satu destinasi wisata baru yang bisa menyedot wisatawan untuk berkunjung ke Semarang. Yang disayangkan adalah koordinasi penutupan jalan yang kurang bagus sehingga banyak kendaraan bermotor yang menyerobot disekitara karnaval. Pemeberitahuan acara ini yang kurang promosi sehingga sedikit yang membicarakannya di sosial media bahkan sebagian ada yang menyinyir acara ini.


Sabtu, 12 Maret 2016

Pantai Muara Kencana Kendal



Pantai Muara Kencana ini saya kunjungi ketika sedang melakukan perjalanan pulang Semarang dari Pantai Ujungnegoro Batang. Papan petunjuk arah yang bertuliskan hanya 5 KM ini membuat motor kami merubah haluan untuk mampir sebentar. Namun tulisan hanyalah sekedar tulisan, dari Jl. Raya Kendal - Semarang menuju pantainya lebih dari 5 KM. Pantai ini berada di Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. Tidak banyak papan penunjuk arah namun bisa diakali dengan bertanya kepada warga sekitar.


HTM sebesar Rp 10.000,- untuk 2 orang. Pantainya sangat sepi sebagai tempat wisata. Beberapa tempat sudah tidak difungsikan dan terkesan dibiarkan. Padang rumput dan ilalang mendominasi sekitar pantai menandakan tempat ini sudah dilupakan. Adanya berbagai joglo, taman bermain bahkan penginapan yang kosong pertanda tempat ini pernah berjaya di masa lalunya. Dan sepanjang pengamatan saya hanya terdapat beberapa pasangan lain jenis yang menempati joglonya. Pikiran saya berkelana ke hal negatif.


Menuju bibir pantai nampak sampah berserakan d semua tempat. Dan semakin menambah keyakinan saya bahwa pantai ini sudah tidak di urus lagi. Pantai Muara Kencana hanya sebagai tempat singgah pasangan untuk memadu kasih. Perlu dicatat juga bahwa air di pantai ini sangat hitam dan kotor, indikasi saya adalah pantai ini sudah tercemar. Tidak ada yang bisa diharapkan banyak dari pantai ini. Padahal sebenarnya bagus, saya bisa merasakannya bahwa dahulu pantai ini indah.


Semoga pemerintah setempat memberi perhatian lebih terhadap pantai ini mengingat mereka memasang plang penunjuk pantai dari jalanan utama pantura. Dan agar tidak disalahgunakan pengunjung yang mayoritas usia muda.


Kamis, 10 Maret 2016

Pantai Ujungnegoro Batang


Yang namanya pantai tidak akan habis untuk di explore keindahannya. Jangankan yang masih perawan, yang sudah dikenal pun masih menjadi primadona tempat wisata masyarakat. Dan semua kalangan pun sangat terhipnotis ketika sudah berada di area pantai. Jawa Tengah beruntung masih memiliki pinggiran pantai yang asyik dikunjungi. Sehingga warganya tidak harus ke daerah lain untuk bisa menikmatinya. Salah satu pantai yang bisa dijadikan liburan adalah Pantai Ujungnegoro.


Pantai Ujungnegoro berada di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dari Semarang, ambil arah barat menuju Kabupaten Batang. Begitu memasuki daerah Batang, harap waspada di sebelah kanan jalan ada petunjuk Pantai Sigandu. Ikuti arah tersebut karena Pantai Sigandu dan Pantai Ujungnegoro berdekatan. Jadi bisa mampir sekalian di dua pantai sekaligus.


Kontur Pantai Ujungnegoro masih sama dengan pantai di bagian utara pada umumnya yang memiliki pasir hitam dengan ombak yang relatif tenang. HTM cuma Rp 7.000,- untuk 2 orang yang sudah termasuk parkir. Begitu masuk kawasan akan tercium amis karena memang dijadikan para nelayan tempat untuk melaut. Ikan asin disana pun di jual bebas sebagai buah tangan. Kawasan pantai relatif bersih dan itu sebagai tanda bahwa Pemerintah Kabupaten benar - benar serius menggarap tempat tersebut sebagai salah satu sumber pendapatan daerahnya.


Pantai Ujungnegoro merupakan salah satu tempat wisata yang ramah anak. Berbagai wahana permainan telah disiapkan disana seperti ayunan, perosotan, dsb. Tempat bilas dan kamar mandi tidak cukup banyak namun cukup untuk mengakomodasi pengunjung disana. Yang menjadi magnet dari pantai ini adalah identitas kata "BATANG" aneka warna yang diletakkan di salah satu tebing pantainya. Banyak pengunjung yang berebut mengabadikan kunjungan ke pantai ujungnegoro disana. Selain itu, ketika air surut nampak beberapa orang yang asyik memancing karena memang tempat tersebut merupakan spot memancing terbaik.


Dermaga buatan cukup baik pembuatannya yang bisa dimanfaatkan pengunjung bersantai sembari menikmati hembusan kencang angin khas pantai utara serta memandang lautan lepas yang tak terbatas. Secara keseluruhan, pantai ujungnegoro sangat bagus secara tampilan, akses yang mudah, kebersihan yang terjaga dan fasilitas yang disediakan. Walau termasuk dalam pantai yang aman untuk bermain di laut alangkah baiknya disiagakan penjaga pantai di berbagai titik untuk meminimalisir keadaan yang tidak diinginkan.