Media Sosial

Minggu, 31 Desember 2017

CALENDER EVENTS SOLO 2018


Kota Solo (yang juga dikenal Surakarta) memang tidak dianugerahi bentang alam yang menguntungkan, berada jauh dari pegunungan serta lautan membuat kota budaya ini tidak memiliki pariwisata dari kedua sektor tersebut. Namun dibalik kekurangan yang dimiliki oleh Kota Solo tidak membuat perekonomiannya stagnan. Justru dibalik kekurangannya, Pemerintah Kota Solo berinovasi dengan sukses mengangkat kebudayaannya yang mampu menyedot jutaan wisatawan untuk datang kesana. Bahkan agenda tahunan Kota Solo merupakan salah satu yang terbaik yang dimiliki Negara Indonesia. Tak ayal Kota Solo selalu ramai walau tidak akan dijumpai wisata perbukitan maupun pantai-pantai yang eksotik.
Di tahun 2018 nanti, Kota Solo pun sudah merilis Calender Events 2018 nya di berbagai media promosinya. Tentunya ini bisa dijadikan acuan untuk wisatawan yang akan berkunjung kesana nantinya. Dan berikut saya berikan beberapa agenda tahunan Kota Solo selama tahun 2018 :


TANGGAL
AGENDA
LOKASI
31 Desember 2017
Peringatan Tahun Baru 2018
TSTJ / Jurug Zoo
01-28 Februari 2018
Solo Great Sale
Pusat Perbelanjaan di Solo
01-28 Februari 2018
Festival Imlek
Kawasan Pasar Gede
03-07 Februari 2018
Solo Computer Bazar
Diamond Solo
08-15 Februari 2017
Grebeg Sudiro
Pasar Gede
18 Februari 2018
Kirab Budaya HUT Kota Solo ke - 273
Jl. Slamet Riyadi - Balaikota
16-17 Maret 2018
Mangkunegaran Perfoming Art
Pura Mangkunegaran
17 Maret 2018
Travel Mart
Beberapa Hotel di Solo
05-08 April 2018
Solo Indonesia Culinary Festival
Stadion Manahan
14 April 2018
Festival Hadrah
Benteng Vastenburg
29 April 2018
Solo Menari
Solo Car Free Day
10-11 Mei 2018
Semarak Budaya Indonesia
Taman Balekambang
02 Juni 2018
Kampung Ramadhan
Kauman dan Laweyan
15-17 Juni 2018
Bakdan Ing Balekambang
Taman Balekambang
18-20 Juni 2018
Bakdan Neng Solo
Benteng Vastenburg
23 Juni 2018
Waisakha Puja Raya 2018
Vihara Dhamma Sundara
30 Juni – 04 Juli 2018
Apkomsa Komputer Expo
Diamond Solo
11-15 Juli 2018
Solo Batik Carnival
Stadiun Sriwedari - Benteng Vastenburg
15 Juli 2018
Peringatan HUT Car Free Day
Solo Car Free Day
09-12 Agustus 2018
Solo International Gamelan Festival
Benteng Vastenburg
18 Agustus 2018
Pawai Pembangunan
Sriwedari - Balaikota
18 Agustus 2018
Apresiasi Musik Kebangsaan
Benteng Vastenburg
01-02 September 2018
Festival Bocag Dolanan
Taman Sriwedari
06-08 September 2018
Solo International Perfoming Art
Benteng Vastenburg
11/12 September 2018
Kirab Malam 1 Suro
Keraton Surakarta
11/12 September 2018
Kirab Pusakadalem 1 Suro
Pura Mangkunegaran
26-27 September 2018
Semarak Singo Barong
Benteng Vastenburg
29-30 September 2018
Solo City Jazz
Benteng Vastenburg
02 Oktober 2018
Konferensi Kota Batik Surakarta
Kota Solo
08-13 Oktober 2018
Museum Gp To Campus
Auditorium UNS
12-13 Oktober 2018
Solo Batik Fashion
Solo Paragon Mall
26-28 Oktober 2018
Pasar Seni dan Budaya Balekambang
Taman Balekambang
26-27 Oktober 2018
International Mask Festival
Benteng Vastenburg
28 Oktober 2018
Solo is Solo
Jl. Slamet Riyadi
03-07 November 2018
Year End Sale Computer Expo
Diamond Solo
07-09 November 2018
Solo Photo Fest #4
Taman Cerdas Jebres
11 November 2018
Balekambang Kumandang
Taman Balekambang


Salam

Minggu, 24 Desember 2017

IBIS BUDGET SEMARANG HOTEL, SMART BUDGET HOTEL


Budget hotel sering diartikan dengan hotel minimalis dengan fasilitas yang seadanya mengingat biaya menginap sangat murah dibanding yang lainnya. Namun dewasa ini anggapan seperti tadi seharusnya sudah hilang dari peradapan karena stereotip akan budget hotel itu tidak sepenuh nya benar. Apalagi para wisatawan yang sudah merasakan sendiri budget hotel yang semakin marak kemunculannya di berbagai kota besar di Indonesia maka akan memilih dan menyarankan untuk memilih budget hotel sebagai alternatif menginap kala sedang liburan. Jadi apakah stereotip budget hotel dari dulu masih sama sampai sekarang dibenak anda?


Sebagai contoh saya ambilkan Ibis Budget Semarang Hotel yang masuk dalam kategori ini. Sebagai bagian dari manajemen Accor Hotels apa kalian masih meragukan budget hotel yang satu ini? Saya rasa nama besar Accor Hotels cukup menjadi jaminan untuk memilih budget hotel tersebut mengingat harga yang sangat ramah di kantong untuk bermalam disana. Ibis Budget Semarang Hotel berada di Jalan Kapten Pierre Tendean No 21, Sekayu, Semarang.


Lokasi yang sangat strategis menjadi salah satu kelebihan dari budget hotel ini, sangat dekat dengan banyak hiburan, area pusat perbelanjaan dan kuliner serta dunia malam dari kota lumpia ini. Balaikota, Lawang Sewu, Tugu Muda pun menjadi destinasi wisata yang kurang dari 5 menit ditempuh dengan sepeda motor. Konsep yang dibawa juga sangat apik, sangat colourfull dan berjiwa muda. Di lobby sendiri terdapat toko souvenir di depannya serta area bersantai dengan dilengkapi intenet. Tempat sarapan pun di tata sangat tidak biasa bak meja kantin anak sekolahan yang memanjang dengan kursi warna-warna cerah.


Hotel berlantai 8 ini memiliki pandangan malam yang mempesona. Kota Semarang sisi utara nampak indah sejauh mata memandang. Sebagai budget hotel memang tidak dipungkiri terdapat beberapa aspek yang diminimalkan penempatan ruangnya dibanding hotel konvensional lainnya. Hal ini pun yang terjadi pada Ibis Budget Hotel ini. Pemisahan area shower dan toilet menjadi pemandangan unik tersendiri, mini bar pun dibuat menjadi satu dengan tiang lampu di tengah kamar yang sangat fungsional. Walaupun berkonsep budget hotel namun tetap disediakan kursi ala café, gantungan baju, air mineral.


Tidak bisa dipungkiri bahwa saking minimalisnya kita sedikit kesusahan untuk shalat (tapi tetap bisa kok). Tidak tersedia sandal hotel maupun sikat dan pasta gigi (bisa beli di lobby), namun sabun dan shampoo sudah tersedia kok. Pancuran shower bagus dan air hangat nya sangat responsif. Kamar nya sendiri sudah ber AC dan televisi kabel. Parkiran di basement cukup memadai untuk kendaraan bermotor, bahkan petugas kantornya di depan parkiran motor. Staff sangat ramah dan komunikatif. Boleh dikatakan bahwa Ibis Budet Semarang Hotel merupakan salah satu Smart Budget Hotel yang bisa dijadikan rujukan menginap ketika berwisata ke Kota Semarang.

Salam.

Minggu, 17 Desember 2017

FILM INDONESIA : SATU HARI NANTI (2017)


Menjalin hubungan dalam bentuk pacaran bertahun-tahun tidak menjamin kita bakal menikah dengannya. Terkadang hubungan tersebut hanyalah sebagai pengisi kekosongan hati dua insan yang dimabuk cinta. Hanya bersenang-senang semata tanpa memiliki tujuan pasti kedepannya. SATU HARI NANTI, sebuah film anyar garapan Salman Aristo yang mulai tayang awal Desember ini patut dijadikan tontonan rekomendasi pasangan-pasangan muda yang sedang menikmati indahnya dunia pacaran.


Ini merupakan film 21+, itu artinya film ini memiliki konten dewasa yang hanya penonton cukup umur yang seharusnya boleh menikmatinya. Ada beberapa adegan yang memang cukup vulgar disana namun itu mendukung bagaimana jalan cerita film ini secara keseluruhan. Pemeran film ini bukanlah artis pendatang baru sehingga kalian bisa menilai sendiri kualitas aktingnya. Deva Mahendra, Adinia Wirasti, Ringgo Agus Rahman, Ayushita Nugraha, Donny Damara, dan Maudy Kusnaidi menjadi jaminan kualitas dari film ini.


Negara Swiss merupakan latar dari film ini, hampir semua adegan dilaksanakan disana. Beberapa kota, hotel, café, taman, alat transportasi hingga tempat wisata ditampilkan dalam sebuah film berdurasi hampir 2 jam tersebut. Swiss dengan salju dan pegunungannya yang membuat wisatawan selalu berkunjung kesana setiap tahunnya menjadi daya tarik tersendiri rupayanya. Bahkan alasan negra tersebut yang netral dalam dunia politik dunia pun diterjemahkan dengan baik. Namun seefektif itukah film ini sampai harus jauh-jauh mengambil gambar disana?


Pemandangan alam dan kota di Negara Swiss jadi satu-satunya "jualan" dalam film ini. Pengambilan gambar yang indah membuat penonton sangat dimanjakan matanya. Jadi jangan heran kalau banyak adegan di tempat-tempat tertentu dijadikan alur cerita dan dialognya agak lama karena memang pemandangannya bagus. Apakah film ini akan sukses dipasaran? Data yang saya dapat dari filmindonesia.or.id film ini bahkan belum menyentuh 60.000 penonton iungga hari ini. Ini bukan kabar baik tentunya.


Film yang mengambil segmen dewasa ini sepertinya kurang begitu dinikmati mengingat ceritanya yang sudah terlalu biasa dan kurang berkesan. Dan sepertinya promosi dari film ini juga tidak terlalu kentara dibanding film-film lainnya yang tayang berbarengan. Namun sejatinya film ini memberi kita banyak pelajaran, kalau memang mau diresapi. Pelajaran hidup dimana kita terkadang berusaha untuk mencoba tidak salng menyakiti pasangan dengan berusaha menuruti kemauan pasangan kita. Tentang bagaimana kita harus berkomunikasi terhadap segala hal yang dijalani dengan pasangan. Tentang kesetian dan komitmen kita terhadap pasangan kita walaupun di luar sana ada yang mengganggu. Serta bagaimana tentang kejujuran diri kepada keluarga, pasangan dan orang-orang disekitar dan dewasa dalam bersikap, bertindak, bertanggungjawab atas segala resiko yang kita ambil. Semoga film ini juga menginspirasi dan bisa menjadi pembelajaran buat kalian semua.

Salam

Minggu, 10 Desember 2017

PASAR RAKYAT 2017 SOLO a.k.a SEKATENAN


Berlangsung hingga 17 Desember 2017 nanti, Pasar Rakyat 2017 ini wajib masuk dalam list tempat yang harus dikunjungi ketika anda berada di Kota Solo (Surakarta). Salah satu jenis hiburan malam ala zaman dahulu dengan segala pernak-pernik dari masa dahulu yang mungkin untuk anak milenial tidak mengetahuinya banyak tersaji disana. Jujur sebagai anak generasi 90an ini merupakan hiburan tersendiri ketika bisa bernostalgia melalui wahana serta aneka jajanan yang jadul. Seketika ingatan masa lalu akan tergambar dengan jelas di depan mata. Tak ayal hiburan ini sangat ramai didatangi masyarakat dari berbagai lapisan karena hanya setahun sekali digelarnya.


Bagi warga Jawa (tepatnya Solo atau Jogja) sangat akrab dengan istilah Sekatenan. Pasar Rakyat di Solo ini adalah bentuk lain dari sekatenan tersebut. Semua yang ada disana serupa hingga banyak masyarakat disana menyebut juga sekatenan. FYI, Sekatenan di Kota Solo sendiri tahun ini  cukup spesial. Tahun-tahun sebelumnya diselenggarakan di Benteng Vastenburg namun tahun ini berganti tempat, tidak hanya di satu tempat namun dua sekaligus. Sekatenan di Alun-Alun Lor dan Pasar Rakyat di Alun-Alun Kidul. Semua nya sama tetapi yang di alun-alun kidul lebih lama pelaksanaannya di banding yang di alun-alun lor.





Dan saya berkesempatan untuk menikmati Pasar Rakyat di Alun-Alun kidul. Semua sesuai dengan perkiraan saya mengenai wahana hiburannya, kulinernya, dsb. Saya sangat suka sekali dengan suasana semacam ini. Banyak keluarga kecil maupun besar tumpah ruah menjadi satu disana. Setiap wahana disana dikenakan tarif Rp 10.000,- per orang. Wahana hiburannya sendiri seperti Bianglala, Kora-kora, Ombak Banyu, Tong Stand, Rumah Hantu, Bombom Car, Mandi Bola, dll. Selesai dari Pasar Rakyat saya berjalan kaki menuju Alun-Alun Lor namun yang ada hanyalah penjual jajanan saja, sepertinya Sekatenan disana sudah selesai dan hanya beberapa hari saja.


Yang perlu diperhatikan adalah jalanan menuju dan disana macet, hindari bawa kendaraan sendiri (apalagi mobil) kalau tidak mau bete. Pakai saja ojek online sebagai alternatifnya. Bawa cukup uang apabila anda ingin membawa oleh-oleh dari sana karena banyak kebutuhan yang di jual disana. Harap antri dan jangan menyerobotnya. Awasi barang bawaan anda karena banyak orang berseliweran.

Salam

Sabtu, 02 Desember 2017

PEMESANAN TIKET KERETA API DI STASIUN PONCOL SEMARANG


Akhir bulan November saya berkesempatan mengunjungi Stasiun Besar Poncol Semarang, salah satu ikon pariwisata Kota Semarang sekaligus salah satu transportasi favorit kala akan berkunjung ke kota lumpia ini. Yah, kedatangan saya tidak lain tidak bukan ikut berburu tiket liburan karena awal Desember kita disuguhi long weekend yang sangat sayang dilewatkan. Hitung-hitung juga sebagai pereda stress atas kerja keras selama ini yang hampir selalu pulang malam. Tidak ada yang spesial sebenarnya mengenai pemesanan tiket di Stasiun Poncol Semarang ini, tetapi ada sedikit yang beda. Barangkali, tulian saya ini bermanfaat untuk pembaca yang akan melakukan pemesananan tiket via loket langsung.


Yang pertama saya kerjakan adalah ambil antrian karena tiket antrian ditutup jam 3 sore. Kemudian isi data di formulir pemesanan tiket dengan benar sesuai kartu identitas (KTP atau SIM). Setelah selesai tinggal menunggu nomor antrian kita dipanggil. Yang berbeda kali ini adalah kita tidak akan langsung dilayani di loket. Formulir pemesanan tiket dan nomor antrian hanya di stempel saja, kemudian kita dialihkan di loket 1 - 3 (loket keberangkatan hari ini). Namun sepertinya itu hanya berlaku untuk kereta jarak dekat atau kereta lokal saja. Untuk tujuan kereta jarak menengah dan jauh akan tetap di layani di loket 4 dan 5 seperti biasanya.
Pastikan kalian sudah mengambil nomor antrian dan mendapat stempel sebelum mengajukan formulir tiketnya, kalau belum punya maka kalian akan dipaksa untuk mengambil nomor antrian terlebih dahulu dan meminta stempel di loket. Tentunya sesuai nomor antrian dan harus dipanggil dulu, jangan suka menyerobot antrian orang lain dan budayakan antri. Tiket kereta nya pun sekarang sudah berganti, dari yang dulu agak panjang dan tebal sekarang sangat tipis dan hanya seukuran kertas ATM. Itu tanda nya bagus, karena pihak KAI mulai menghemat kertas dan ramah lingkungan.

Salam

Minggu, 12 November 2017

REVIEW FILM : WAGE (2017)


Bulan ini merupakan bulannya para Pahlawan Indonesia, tepat pada tanggal 10 November kemarin hari itu dirayakan hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Banyak yang mengadakan upacara bendera, mengheningkan cipta di jalan raya selama 60 detik, serta memasang bendera merah putih di depan rumah. Sineas Indonesia dan pelaku usaha pun turut memperingati hari tersebut dengan merilis film bertema kepahlawanan Indonesia di bioskop. Wage, yang merupakan nama panggilan Bapak W.R. Soepratman telah hadir dalam bentuk audio visual di seluruh bioskop Indonesia. Ya walaupun lebih tepatnya film ini sudah dirilis tepat Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober lalu, mengingat beliau merupakan salah satu bagian penting dalamsejarah tersebut. 


Tayang pada tanggal 09 November 2017 di Bioskop Semarang, Film Wage ini kurang mendapat peminat dari kalangan penikmat film. Tercatat hari pertama tidak begitu banyak orang yang memenuhi teater 4 XXI Mall Ciputra. Bahkan di hari kedua, film ini turun di teater terkecil dari bioskop 5 teater yang disediakan pihak pengelola bioskop. Saya berkesempatan menonton di hari kedua tersebut dan hanya 21 penonton yang menikmatinya. Sisanya adalah bangku kosong tak berpenghuni. Dilihat dari situs web XXI, Film Wage di hari ketiga dan keempat di XXI Mall Ciputra sudah berkurang jam tayang menjadi 3 kali tayang dari 4 kali. Sepertinya film ini tidak akan tayang lebih dari seminggu.
Apa yang membuat film ini kurang begitu diminati? saya juga kurang tau. Entah apakah karena penikmat film dibioskop yang didominasi anak muda dari generasi milenial yang lebih suka film bergenre drama, percintaan atau tokoh super hero sehingga film bertokoh pahlawan Indonesia lesu dipasaran. Padahal film Wage ini memberi pesan yang banyak sekali. Selain itu, kisah dan pengetahuan yang kita dapat selagi di bangku sekolah hanyalah secuil dan dengan film ini kita diberi gambaran dan pengetahuan lebih dari sosok seorang Wage Rudolf Soepratman.

Sumber : Google

Film Wage menceritakan sosok W.R. Soepratman semasa hidupnya. Lahir sebagai kaum pribumi yang tidak mau ikutan semua hal tentang kompeni walaupun harus dibayar mahal dengan siksaan dari ayahnya. Selepas ditinggal ibu nya, beliau ikut kakaknya yang menikah dengan kompeni dan tinggal di Makassar. Dari kakak iparnya ia belajar biola hingga ia sangat mahir dan tergabung dalam sebuah band besutan kakak iparnya bernama Black and White. Setiap malam ia selalu menghibur para kompeni dan pribumi terpandang di sebuah kafe, namun kesenangan dunia tidak membahagiakannya. Hingga ia tergabung dalam sebuah kelompok masyarakat pribumi yang menginginkan kemerdekaan atas penjajah Hindia Belanda.
Di Tanah Jawa, perjuangan sesungguhnya Wage di uji. Berbagai hadangan dan perlawanan dari pemerintah tidak menggetarkan langkahnya dalam menciptakan lagu kemerdekaan. Lagu yang kala itu akan digadang-gadang sebagai lagu penyemangat masyarakat dalam melawan penjajahan. Walau pada awalnya beliau hanya diperbolehkan memainkan musiknya saja namun masyarakat Indonesia sangat menghormati karya abadinya dan memang lagu tersebut mampu menyulut semangat juang masyarakat merebut kemerdekaan. Namun sayang, Pemerintah Hindia Belanda tidak tinggal diam, beliau selalu diburu dimanapun ia berada bahkan telah ditetapkan sebagai buronan. Malang memang nasipnya, kala sedang melakukan siaran langsung terhadap lagu barunya, ia malah ditangkap dan dipenjara. Namun sekalipun mereka menangkap raga nya namun tidak dengan jiwa dan perjuangannya. Wage pun dilepaskan mengingat kesehatan dia yang parah dan masa penahannya yang habis. 10 hari setelah keluar dari penjara, ia menghembuskan nafas terakhir tanpa bisa melihat Indonesia merdeka dan berkesempatan menyayikan lagu Indonesia Raya.

Sumber : Google

Dari film ini dapat kita petik banyak pengetahuan yang selama ini tidak kita ketahui. Diantaranya adalah selain beliau seorang komposer handal, dulu ia juga seorang jurnalis yang vokal terhadap penjajahan. Di film ini kita juga akan didengarkan Lagu Indonesia versi aslinya yaitu 3 stanza, selain itu juga lagu-lagu ciptaan beliau yang lainnya dimasukkan dalam film. Dan lagi, pengambilan gambar yang mayoritas di Kota Semarang (Kota Lama) menjadi alasan tambahan buat menonton film ini kalau kalian warga Semarang. Masih mau melewatkan film bagus ini?

Salam