Media Sosial

Minggu, 25 Februari 2018

WISATA GUMUK RECO BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG


Wisata alam tidak akan pernah kehilangan kekuatannya selama alamnya masih terjaga dengan rapi serta kebersihannya. Walau harus diakui bahwa minat masyarakat belum terlalu besar namun potensinya tetap menjanjikan. Di Kabupaten Semarang sendiri tepatnya di Dsn. Kenongo, Sepakung, Banyubiru, Kab. Semarang memiliki salah satu wisata alam yang indah dan menenangkan pikiran yang sangat sayang jika kalian tidak mengetahuinya dan bahkan belum pernah kesana. Gumuk Reco namanya, kawasan perbukitan yang menawarkan tidak hanya wisata alam namun juga wahana permainan yang memacu adrenalin serta instagramble.


Dari Semarang, kalian bisa menuju jalan lingkar ambarawa kemudian di traffic light pertama ambil kiri jalan menuju Banyubiru. Saya sarankan untuk menggunakan maps yang sudah ada di smartphone karena kalian akan dipandu dengan jelas sampai di lokasi. Jalanan menuju kesana sangat menanjak sehingga perhatikan kondisi kendaraan kalian, harus prima dan tanpa kendala. Usahakan untuk berhenti dahulu ketika kalian tidak yakin dengan tanjakannya sekaligus untuk mendinginkan mesin kendaraannya.


Tiket masuk sebesar Rp 5.000,- per orang dan parkir kendaraan Rp 2.000,-, tempat parkir tidak terlalu luas dan agak susah untuk mobil. Alternatif nya kalian bisa naik ojek warga sekitar dari bibir tanjakan gumuk reco sebesar Rp 10.000,- untuk sekali naik, turunnya bisa jalan kaki sembari menikmati alamnya. Warga sekitar sangat ramah dan sesekali akan menyapa atau mengajak mengobrol ketika kalian berpapasan dijalan.


Banyak spot foto yang ditawarkan pihak pengelola dan tentunya gratis, yah walau ada beberapa yang bayar itu karena kita semacam sewa peralatan keselamatannya. Dan memang yang berbayar pastinya lebih seru dan menantang dibanding yang gratisan. Wahana berbayar nya adalah Ayunan Langit dan juga Jembatan Kepompong, masing-masing dikenakan tarif Rp 10.000,-. Dan keduanya merupakan yang favorit diantara banyak spot foto disana, walau berbayar namun banyak yang antri loh demi menantang adrenalin serta foto-foto untuk memperbarui feed Instagram.

Foto : Gillang Pradanna (@iyank_gondes)

Spot foto gratis yang sangat popular dan harus antri adalah Sangkar Burung raksasa. Ukuran nya yang besar bisa muat untuk 2 orang dewasa dalam 1 sangkar yang agak menggantung di ketinggian. Spot ini mampu menyedot minat masyarakat kekinian untuk datang kesana. Dengan background tebing perbukitan yang cantik menambah daya tarik spot foto yang satu ini. Namun kalian harus berhati-hati mengingat ini diperbukitan dan tanpa pengaman seperti spot berbayar. Selain spot foto yang cantik, disana juga terdapat ungkapan-ungkapan penuh makna yang sangat menusuk hati loh yang tertempel secara acak di pohon-pohon pinus yang ada disana.


Di Gumuk Reco juga sudah disediakan kamar kecil serta mushala loh, ya walaupun sederhana namun sangat berguna. Tempat wisata ini dikelola oleh karang taruna setempat jadi tidak heran kalau petugas disana masih belia usia lulus sma. Namun mereka professional kok karena tentunya ada pendamping orang dewasa nya. Berdasarkan info yang saya baca, wisata alam ini mulai dilirik investor loh. Dan semoga kebersihannya tetap terjaga dan spot foto nya semakin banyak serta pengunjung semakin tahu tempat ini dan berbondong-bondong untuk datang.

Salam

Minggu, 18 Februari 2018

PANTAI PASIR KENCANA PEKALONGAN


Mengawali awal tahun 2018 saya menghabiskan beberapa jam di pantai. Iya, mungkin beberapa diantara kalian sudah mengetahui bahwa saya sangat suka dengan pantai. Tidak harus pantai yang eksotik, pasir putih, laut biru atau apapun itulah, saya tetap suka pantai. Dan tidak diduga, penginapan saya ternyata sangat dekat Pantai Pasir Kencana Pekalongan. Ya sayang dong kalau tidak mampir kesana. Setelah malam sebelumnya begadang menghabiskan pergantian tahun baru, kini saatnya melepas semua beban setahun kemarin di pantai.


Pantai Pasir Kencana berada di Jalan Pantai, Wonokerto, Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. Rutenya dari Alun-Alun Pekalongan, ambillah rute ke selatan menuju Alun-Alun Jatayu dan tinggal lurus tidak sampai 5 menit akan sampai dipantainya. Jangan salah lokasi yah, karena di dekat pantai juga terdapat dermaga serta tempat pelelangan ikan. Seingat saya tiket masuknya sebesar Rp 8.000,- (libur tahun baru) dan parkir Rp 2.000,- per motor.


Karena Pekalongan berada di jalur pantura sehingga masayarakatnya sangat familiar dengan musik dan lagu dangdut maka tidak heran kalau terdapat panggung dengan iringan musik dangdut di tengah-tengah area kawasan pantai. Begitu sampai dilokasi pastinya tujuan pertama kita ingin bermain-main dengan air lautnya kan? Namun sayang akan sedikit kecewa ketika sampai di bibir pantainya. Pantai pasir kencana ternyata sangat sedikit sekali pasirnya, dan itu di ujung. Hanya beberapa orang yang bisa menikmati pasir pantainya. Karena ini masuk dalam area pantai utara sehingga pasirnya berwarna hitam dan tidak terlalu bahaya untuk bermain-main air disana.


Pantai ini buat saya memang lebih cocok untuk liburan keluarga, terutama dengan anak kecil. Banyaknya wahana permainan dan aneka jajanan yang sangat cocok buat mereka. Buat orang dewasa bisa dijadikan alternatif juga apabila kalian penikmat lagu dangdut karena hiburan disana sangat mendominasi. Bibir pantai disana merupakan tumpukan batu pemecah ombak sehingga sedikit sekali pasir yang ada disana. Kalau hanya sekedar menikmati sunset sih masih dalam taraf bagus, selebihnya tidak. Dan disana juga terdapat kapal wisata yang disewakan untuk menikmati lautan. 


Pantai pasir kencana merupakan salah satu tempat wisata yang bisa kalian datangi sebagai alternatif liburan. Walau bukan pantai yang eksotis namun cukup menghibur dari segi hiburan maupun kulinernya. Walau suara sound dari panggung hiburan cukup keras namun pantai ini juga mampu dijadikan tempat menyendiri dan merenung yang pas ketika cuaca sangat mendukung. Sehabis dari pantai bisa juga loh mampir ke Museum Batik Nusantara Pekalongan.

Salam

Minggu, 11 Februari 2018

SOFYAN INN UNISI HOTEL : HOTEL SYARIAH DI MALIOBORO YOGYAKARTA


Malioboro masih menjadi kiblat pariwisata Kota Yogyakarta, tak ayal banyak pusat perbelanjaan, kuliner dan hotel tumbuh subur disana. Kehidupan malam malioboro yang tak pernah sepi menjadi keuntungan tersendiri bagi pelaku usaha dan investor disana, khususnya dibidang perhotelan. Makanya banyak sekali ditemukan hotel-hotel disana, mulai dari kelas melati hingga bintang 5. Selain pesona malioboro, terdapat titik 0 KM Yogyakarta, alun-alun utara, keraton serta tugu yogya yang semakin menjadikan kawasan tersebut lebih hidup.


Dan salah satu hotel yang bisa kalian inap di sekitaran malioboro adalah Sofyan Inn Unisi Hotel. Berada di Jalan Pasar Kembang No. 42, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta, hotel ini sangat terjangkau dari sisi harga serta letaknya. Lokasi yang bisa dijangkau 5 menit dengan berjalan kaki dari malioboro serta berada di depan pintu keluar Stasiun Tugu Yogyakarta, harga sekitar Rp 350.000,- per malam (bisa lebih murah kalau memakai OTA). Hotel ini masuk dalam kategori hotel syariah, itu artinya sistem dan kemasan syariah berlaku ketat disini.



Hotel berbintang 2 ini mengenakan deposit sebesar Rp 50.000,- dikala kita check in, bakal dikembalikan kembali kok pas check out. Lobi nya sangat kecil untuk sekelas hotel berbintang, ruang tunggu nya hanya bangku yang muat duduk untuk 3 orang. Untuk kamarnya sebenarnya cukup luas hanya saja hampir semua terpakai untuk kasur sehingga sedikit menyusahkan untuk shalat, walau tersedia mushalla di lantai 3. Amenities yang disediakan pihak hotel sangat lengkap, karena ini hotel syariah maka tersedia juga sajadah dan Al-Qur'an (sarung bisa pinjam di lobby). Kamar mandi cukup sempit tapi untuk Solo Traveller saya rasa sudah cukup.


Yang saya suka dari hotel ini adalah view diluar jendela, baik malam maupun dini hari cukup memuaskan. Mini bar nya juga cukup luas dengan kursi yang nyaman, AC juga berfungsi sangat baik. Yang sangat disayangkan adalah channel di televisi kabel nya yang kurang bervariasi, dan itu sangat membosankan. Kunci kamar otomatisnya membutuhkan waktu sekitar 30 detik atau lebih untuk terkunci otomatis, itu sedikit menghawatirkan saya di awal. Anehnya disediakan kertas review hotel untuk pengunjung namun tidak disediakan pensil (mungkin housekeeping lupa kala itu).


Sepanjang lorong akan dikumandangkan adzan ketika memasuki waktu shalat, di luar itu lagu-lagu shalawat atau religi lainnya. Untuk restorannya ternyata cukup minimalis, tidak cukup menampung pengunjung kala high season. Untuk rasa masakannya cukup lah, hanya saja benar-benar harus diperhatikan makanan dan minuman yang sudah habis untuk segera di refill. Dan sedikit saran, ambillah sarapan di awal karena dari segi jumlah masih sangat melimpah, jangan menunggu hingga waktu sarapan hampir habis.


Sayangnya hotel ini masuk kawasan Red Zone untuk ojek online sehingga sangat menyusahkan untuk menggunakan jasa mereka. Di sebelahnya ada kafe kecil yang cukup ramai dan terdapat kopi favorit saya (Americano) juga disana yang jarang bisa ditemukan di kedai kopi manapun. Walau berada di kawasan Sarkem (Pasar Kembang) jangan memiliki stereotip yang selama ini melekat di benak kebanyakan masyarakat yah, karena Sarkem sudah bersih dari "esek-esek" sekarang ini. Sofyan Inn Unisi Hotel ini bisa dijadikan alternatif menginap kala berlibur ke Malioboro mengingat harga yang terjangkau dan lokasi yang dekat.

Salam