Media Sosial

Minggu, 17 Februari 2019

TAHUN BARU IMLEK 2019


XIN NIAN KUAI LE

WAH SHI RU YI

Selasa, 05  Februari 2019 merupakan Tahun Baru Imlek 2570 yang dirayakan keturunan Tionghoa namun masyarakat umum pun juga menikmatinya. Selain dijadikan hari libur nasional, Tahun Baru tersebut juga sebagai ajang liburan mengingat beberapa daerah mengadakan berbagai pertunjukan baik berupa kesenian, kebudayaan maupun keagamaan. Untuk di daerah Provinsi Jawa Tengah sendiri, Kota Surakarta (Solo) masih menjadi yang terbaik dalam penyambutan tahun baru ini. Selain acara yang beragam, aneka lampion turut memeriahkan tahun baru yang menyala selama sebulan penuh.


Selain berbagai kelenteng yang berhias diri, kawasan Balaikota Solo hingga Pasar Gede pun tidak mau kalah. Ribuan lampion terpasang cantik yang menandai dimulainya tahun baru imlek 2019 di kawasan Kota Budaya ini. Tepat tanggal 28 Januari 2019 yang lalu, lampion-lampion tersebut menyala setiap malam hingga 28 Februari 2019 nanti. Sederet acara telah disiapkan Pemerintah Kota dan seluruh jajaran terkait dalam rangka ikut mensukseskan acara tahunan ini, yah walaupun terasa kurang karena hilangnya kembang api pada malam puncak tahun barunya.


Kembang api sudah dilarang di Kota Solo beberapa tahun terakhir sehingga kamu tidak akan menjumpainya dalam acara-acara yang selalu menggunakannya seperti  Malam Tahun Baru. Sebagai gantinya, Pemkot Solo menyiapkan Gong yang akan dipukul pada malam puncaknya. Tidak ubahnya pada tahun baru imlek kali ini, tidak ada kembang api namun gong yang tersedia di panggung utama. Daya Tarik acara ini pastinya lampion-lampion yang tersusun secara cantik namun sejatinya tidak hanya itu saja. Tercatat beberapa acara dihadirkan dalam meramaikan imlek yang setiap tahun digelar, diantaranya Umbul Matram (Kelurahan Sudiroprajan), Karnaval Budaya / Grebeg Sudiro (Kawasan Pasar Gede), Semarak Malam Imlek (Kawasan Pasar Gede), Wisata Perahu Hias (Kali Pepe, Pasar Gede), Bazaar Potensi (Kawasan Pasar Gede), Pentas Seni (Kawasan Pasar Gede), Lomba Vlog (Kawasan Pasar Gede), dan Solo Imlek Festival (Pendapi Gede Balaikota Surakarta).


Pada malam puncak perayaan tahun baru nya, Kawasan Pasar Gede menjadi lautan manusia. Berbagai masyarakat dari berbagai penjuru Solo Raya dan wisatawan pendatang berkumpul disana untuk menikmati acara puncaknya. Setelah sore nya di guyur hujan yang sangat deras, malam nya Kota Solo semakin cantik ketika mulai cerah walau beberapa jalanan terlihat tergenang. Antusias warga luar biasa mengingat beberapa hari sebelum acara terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan akibat ulah ormas tertentu. Namun karena tingkat toleransi warga yang patut diacungi jempol, acara ini akal berlangsung sebagaimana mestinya seperti tahun-tahun sebelumnya.


Yang menarik dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah donatur atau investor yang berubah. Kalau tahun-tahun sebelumnya nama Bank BRI terpampang nyata di gerbang area lampion, tahun ini namanya berganti Bank Capital. Lampion-lampion di tengah-tengah juga berganti motif dan warna. Selain itu juga karena sedang berlangsung proyek penataan ulang Jalan menuju Pasar Gede atau Balaikota sehingga peletakan lampu lampion sedikit bergeser hingga Balaikota.


Tidak salah menghabiskan pergantian tahun baru imlek di Kota Solo karena ini menjadi satu-satunya kota penyelenggara termewah setiap tahunnya. Akses yang mudah dari berbagai daerah kesana juga menjadi nilai tambah untuk bisa merasakan armosfir disana. Tarif penginapan yang tidak terlalu menguras kantong juga patut dijadikan penilaian menghabiskan malam imlek di Solo. Pun juga dengan wisata kuliner dan budaya menjadi dukungan Kota Solo dalam menyongsong tahun baru imlek 2570.

Salam  

Minggu, 03 Februari 2019

FAVEHOTEL SOLO BARU


Tahun baru kemarin saya berkesempatan untuk menikmatinya di kota orang lain lagi. Solo Baru Kabupaten Sukoharjo menjadi pilihan saya kali ini, selain tidak jauh dari Kota Surakarta (Solo) juga karena saya belum pernah menginjakkan kaki disana. Berhubung malam puncak pergantian tahun akan dilaksanakan di perempatan Solo Baru maka saya memilih penginapan yang tidak jauh dari sana. Favehotel Solo Baru yang berada di depan perempatannya merupakan spot terbaik untuk menikmati acaranya. Hotelnya sendiri berada di Jalan Ir. Sukarno, Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo.


Berlokasi di tempat yang sangat strategis membuat hotel ini selalu dijadikan rujukan menginap ketika berada sedang berada di Solo Baru. Selain berada di depan perempatan tempat berkumpulnya masyarakat untuk menyaksikan kembang api, terdapat 2 mall besar yang berada di kanan bangunan ini. The Park Mall dan Hartono Mall cukup untuk menggoyahkan minat liburan anda dan memilih untuk stay di hotel ini. Jarak yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki menjadi nilai tambahan. Yang saya sukai adalah jalanan disana ramah dengan pejalan kaki, bahkan dibuatkan jalur khusus untuk menyebrang lewat taman trotoarnya.


Hotel ini masuk dalam daftar hotel budget yang saya rekomendasikan untuk menikmati tahun baru ataupun sekedar liburan di Kabupaten Sukoharjo. Sebagi hotel budget namun fasilitas yang diberikan cukup memuaskan. Tidak bisa dipungkiri fasilitas nya masih kurang lengkap dibanding hotel lainnya dengan harga yang hampir sama, namun harap dimaklumi karena ini hanya hotel bintang 2. Hotel ini memiliki bangunan yang terbilang tinggi untuk harga dikelasnya, boleh jadi yang paling bagus. Lokasi yang strategis menjadi nilai tambah hotel ini, harga yang bersaing juga patut dijadikan pertimbangan.


Lobbynya cukup luas dengan sofa-sofa yang unik di kanan-kirinya penerima tamu. Sembari petugas menyiapkan kamar, kita bisa menikmati welcome drink yang sudah disediakan di sisi kanan. Disana juga terdapat merchandise yang bisa dibeli, selain itu juga ada mini resto dengan harga bersahabat yang bisa dijadikan camilan. Di lobby juga terdapat penyewaan sepeda yang bisa digunakan untuk berkeliling Solo Baru. Lift nya terdapat 3, 2 khusus untuk pengunjung dan yang 1 khusus untuk petugas hotel jadi tidak terlalu antri untuk menggunakan.


Kebetulan saya mendapat kamar di lantai 6 dengan tipe standar, dengan harga 1 jutaan tanpa sarapan untuk 3 hari 2 malam (harga wajar di tahun baru, biasanya tidak sampai 300rb semalam). Kamarnya tidak terlalu luas namun yang terpenting masih ada space buat shalat. Di kamarnya juga terdapat arah kiblat sehingga kita tidak bingung kala mau shalat. Di mini barnya kita akan merasa ada yang ganjal karena cuma ada 2 air mineral serta kertas-kertas promosi hotel. Iya, kamu tidak akan menjumpai ketel air, gelas maupun teh, kopi beserta rombongannya. Hotelnya cukup untuk ditinggali sendiri, bias gerak kesana-kemari lah pokoknya. Kamarnya menggunakan AC central sehingga tidak bisa di atur lagi suhu kamarnya.


Beruntungnya TV nya sudah mendukung channel luar negeri sehingga kita tidak gabut-gabut amat di kamar. Tidak tersedia tisu dikamar sehingga kamu bisa pakai tisu yang ada di toilet.  Kamar mandinya dipisah antara yang kering dan basah, itu bagus. Sabun, sikat dan pasta gigi serta shower cap terdapat didalamnya. Pemandangan dari kamar sungguh sangat memanjakan mata, walau tidak menghadap timur sehingga bisa melihat matahari terbit namun beruntung bisa melihat perempatan Solo Baru dari jendela. Hiruk-pikuk warga yang melewatinya menjadi hiburan tersendiri baik siang maupun malam hari. Favehotel juga ikut memeriahkan malam tahun baru dengan membuat panggung di depan hotel yang memainkan lagu-lagu hits sepanjang malam hingga pesta kembang api dimulai.


Secara keseluruhan, Favehotel bisa dijadikan alternatif untuk sekedar staycation karena lokasi yang sangat strategis, dekat dengan fasilitas umum dan harga yang bersaing. Saya juga ingin kembali kesini lagi suatu hari karena atmosfir yang dirasakan sangat luar biasa disana. Btw, walaupun tidak ada ketel air namun sudah disiapkan dispenser disetiap lantainya yang bisa digunakan pengunjung untuk sekedar refill air minum atau bisa digunakan untuk membuat teh, kopi atau mie instan cup.

Salam