Media Sosial

Minggu, 21 April 2019

REDDOORZ PLUS @ LAWEYAN SOLO


Terakhir kali saya berkunjung ke Surakarta (Solo), saya memilih budget hotel dari Reddoorz sebagai tempat bermalam selama disana. Reddoorz sendiri merupakan online travel agent yang bekerja sama dengan hotel, guesthouse untuk memberikan penginapan murah namun dengan kualitas dan standar yang sesuai dan tidak mengecewakan. Selain di Indonesia, Reddoorz juga tersedia di wilayah Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Filipina. Di Indonesia sendiri, hampir setiap kota besar sudah ada dan bahkan sekarang mulai memperlebar wilayahnya ke daerah pinggiran.
Selain harga yang sangat ramah di kantong, Reddoorz juga sering memberikan diskon menginap terlebih lagi sering mengadakan promo menginap Rp 99.000,- di hotel-hotel pilihan disetiap kotanya. Seperti yang saya dapatkan tengah bulan ini di Reddoorz Plus @ Laweyan yang saya dapatkan harga promonya Rp 99.000,-. Hotel budget ini berada di Jalan Radjiman No. 374, Penumping, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.


Berada di jalan utama kota Solo menjadikan hotel ini cukup ramai sehingga di kanan-kirinya terdapat beraneka makanan maupun tempat nongkrong yang membuat kita tidak gabut. Awal masuk ke hotelnya cukup kaget karena lobby nya tertata perlengkapan pernikahan yang sepertinya habis digunakan untuk pesta. Resepsionis cukup kecil dan hanya 1 petugas yang melayani. Karena ini hotel budget jadi jangan berharap fasilitas yang super layaknya hotel berbintang. 


Kebetulan saya dapat kamar dilantai 2 dengan pemandangan taman serta area permainan anak-anak. Dan yang sangat mengejutkan adalah kamar saya yang teramat luas untuk hotel budget dengan harga dibawah Rp 100.000,-. Selain Kasur king size, terdapat 2 kursi dan meja untuk bersantai di dalam kamar. Meja kerja terdapat 2 air mineral ukuran kecil dan sedikit pemberitahuan mengenai jaminan dari Reddoorz yaitu WiFi, air mineral, Tv, kamar mandi, Linen bersih, serta peralatan mandi. Kala kita check in maka kita mendapat Redcash (saldo yang bisa digunakan menginap selanjutnya) sebesar 40% dari harga kita, yang artinya saya mendapat Rp 39.600,- dari harga yang saya bayar.


Di kamar juga terdapat lemari, Ac, gantungan pakaian serta pouch berisi sikat dan pasta gigi, sisir serta cutton bud. Untuk sabun dan sampo terdapat di dalam kamar mandi. Kamar mandinya cukup istimewa, selain ada shower juga ada bak mandinya, yang saya sukai adalah showernya bisa dijadikan tempat wudhu tanpa airnya terpencar. Kamar yang luas jadi terdapat space yang sangat cukup untuk shalat. Bahkan Tv dikamarnya merupakan Tv kabel sehingga bisa menikmati saluran luar negri yang membikin mager. Di teras masing-masing kamar juga terdapat tempat duduk dan meja untuk bersantai sejenak sambil merokok atau minum kopi.


Yang menjadi catatan (terutama di kamar 12A) adalah lampu kamar utama dan teras yang tidak menyala sehingga terlihat sangat horror terlebih tengah malam. Untungnya menjelang malam 2 kamar disebelah terisi sehingga lampu-lampu terasnya pada nyala dan tempat saya menjadi agak terang. Serta telepon di kamar yang sangat sibuk untuk digunakan menelepon resepsionis. WiFi dikamar juga perlu diperhatikan karena sangat buruk, kala ingin menggunakan dengan kecepatan yang lebih baik harus ke lobby
Karena hotel budget saya tidak berharap terdapat Coffee and Tea maker mengingat hotel berbintang yang tentunya harganya lebih mahal juga terkadang tidak ada. Karena kamar yang luas, setidaknya harus ada tanda kiblat agar memudahkan pengunjung yang akan shalat. Saking banyak alernatif makan kala malam disekitar hotel menjadikannya sangat worth it untuk menginap disana. Terlebih lagi kota Solo selalu menyuruh saya untuk menyapanya walau hanya setahun sekali.
Oh iya, Reddoorz bisa diakses lewat websitenya atau aplikasi yang bisa kalian unduh di AppStore maupun PlayStore.

Salam

Minggu, 07 April 2019

FESTIVAL SEJUTA BUKU JATENG 2019


Entah ini berbeda dengan yang November tahun lalu atau tidak namun inti dari acara ini masih sama, yaitu pameran buku. Setiap tahunnya memang kota Semarang selalu menyelenggarakan acara tersebut dua kali bertajuk sejuta buku. Kalau tahun lalu masih terdapat nama Semarang, namun awal April ini meningkat dengan menggunakan nama Jawa Tengah. Festival Sejuta Buku Jawa Tengah 2019 di mulai tanggal 03 - 09 April 2019 berlokasi di Gedung Wanita, jalan Sriwijaya Semarang.


Acara ini merupakan hajatan besar bagi masyakat kutu buku yang layak disamperin mengingat harga nya yang miring serta varian yang melimpah. Terlebih lagi hampir di semua booth bertebaran diskon serta hadiah menarik. Pameran ini dimulai sejak pukul 09.00 pagi hingga malam hari, jadi tidak ada alasan untuk tidak hadir dalam acara ini. Antusias hari pertama cukup lumayan, walau rata-rata pengunjung mendominasi acara lomba-lomba di depan gedung.


Di bagian pintu masuk sedang berlangsung seniman-seniman yang menggambar mural di seng yang sudah disiapkan oleh panitia. Jiwa-jiwa kreatif mereka patut diacungi jempol yang menghasilkan gambar dengan tema yang bagus. Tidak lupa berbagai jajanan ringan serta minuman yang dijajakan di luar gedung, Indomart selalu tidak pernah absen dalam acara ini.


Selain area sektretariat, di depan juga terdapat booth Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah serta milik Pemerintah Kota Semarang. Entah itu artinya acara tersebut diprakarsai oleh kedua lembaga pemerintahan atau tidak saya kurang tahu. Terdapat kotak undian yang selalu tersedia setiap pameran ini diadakan dari tahun ke tahun dengan hadiah yang menarik tentunya.


Di area dalam sudah berisikan berbagai booth penerbit buku yang mungkin menjadi salah satu favorit kalian. Beragam buku yang mereka bawa senantiasa bak oase di padang pasir yang luas. Kala memasuki area ini mata kita dimanjakan aneka buku yang seolah-olah menyihir untuk segera dibawa pulang. Mulai dari buku cerita anak, buku mewarnai, buku pelajaran, buku soal-soal ujian, novel, karya sastra, hingga buku agama pun komplit jadi satu disana. Berbagai diskon juga menambah semarak acara ini. Harga nya pun relatif murah, mulai Rp 5.000,- hingga Rp 100.000,- .


Saya pun tidak luput untuk mengadopsi 4 buku yang sekiranya bisa untuk ditelanjangi kala senggang. Bermodal Rp 20.000,- saya meminang mereka walau sebenarnya tidak ada rencana mengeluarkan anggaran untuk membeli buku bulan ini. Namun yang namanya khilaf dan kalap mata tidak bisa dibendung hanya sekedar datang dan melihat-lihat saja.
Btw, acara ini gratis tanpa perlu tiket masuk hanya bayar parkir saja. Mushalla pun sudah disediakan di lantai dua beserta peralatan shalatnya, jadi jangan khawatir apabila kesini ketika menjelang waktu shalat. Kalian juga datang kesinikah?

Salam