|
@Jateng_Twit |
Pada 01 Desember 2018 lalu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Tbk meluncurkan rangkaian kereta api baru di relasi favorit warga Jawa Tengah. KA Joglosemarkerto, begitulah mereka menamainya yang artinya kereta api ini menyatukan relasi Jogjakarta, Solo, Semarang dan berakhir di Kota Purwokerto. Padahal sebelumnya di jalur tersebut sudah ada kereta api masing-masing, hanya saja mereka cuma satu jalur saja. Misalnya Semarang - Purwokerto sudah ada KA KAMANDAKA, Semarang - Solo terdapat
KA KALIJAGA, Solo - Jogja ada KA PRAMEKS. Namun seiring dengan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi dalam berwisata atau pun kegiatan bisnis maka tercetuslah rangkaian kereta yang menghubungkan semua relasi tersebut tanpa harus berpindah kereta di setiap kotanya.
|
@giewahyudi |
|
@KAI121 |
|
@KAI121 |
KA JOGLOSEMARKERTO merupakan jawaban dari permasalahan wisatawan, pelaku bisnis dan pemerintah. Kini semua bisa mengunjungi daerah tersebut tanpa harus membuang-buang waktu untuk sekedar transit, belum lagi jadwal keberangkatan kereta yang terkadang tidak sesuai dengan jadwal agenda kita. Kini kita tidak perlu risau ketika ingin menghabiskan waktu liburan di kota diatas dengan moda transportasi yang sangat real time dan ontime.
|
@SatriaBgss |
|
@starjogja |
Berikut saya lampirkan beberapa informasi penting seputar jadwal dan harga tiket KA JOGLOSEMARKERTO :
|
@negabod |
|
@kominfo_jtg |
Saya sendiri baru sekali menikmati kereta api ini, tepatnya sebulan setelah dilaunching. Dan kesan yang bisa saya sampaikan adalah cukup bagus, hampir sama seperti kereta lainnya hanya saja saya cukup mengapresiasi kehadiran KA JOGLOSEMARKERTO yang sangat membantu kita semua dalam bepergian tanpa harus berpindah kereta. Selain itu, kehadirannya juga tidak membunuh jalur kereta api sebelumnya walau memang ada yang harus dikorbankan yaitu KA KAMANDAKA. Sayangnya saya baru mencoba yang kelas Eksekutif dari Solo Balapan ke Semarang Poncol jadi saya belum bisa membandingkan dengan KA KALIJAGA yang notabene kelas Ekonomi AC. Yang perlu diingat adalah KA ini tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya agak mahal dibanding kereta lokal lainnya yang masih mendapat subsidi.
Salam
0 comments:
Posting Komentar