Minggu malam ini memang sedang tidak ada kegiatan
yang berarti tetapi bukan berarti saya enggak melakukan apa-apa loh. Memang
kalo weekend seperti ini paling enak dan nyaman adalah melakukan kegiatan di
rumah saja, dikamar tercinta yang belum terlalu luas ini. Pagi tadi terbangun
jam 9 pagi, bukannya saya malas atau bagaimana hanya saja semalam begadang
sampai jam 3 subuh. Jadi kalo dihitung-hitung jam tidur saya normal kan?
Seharian ini kegiatan saya berkutat dengan notebook dan seperangkatnya berselancar
di dunia maya. mencari referensi film yang sekiranya belum pernah saya tonton
sewaktu di putar di bioskop. Memang hari ini download beberapa judul film yang saya ketahui dan tidak. Dan film
yang saya ambil kebanyakan adalah berseting remaja dan problematikanya. Malas
saya menonton film yang agak berat-berat soalnya otak tidak bisa meresponnya.
Dari beberapa film yang sudah terdownload saya
memutuskan untuk melihat CAPTAIN AMERICA dahulu. Sebenarnya
sih kurang begitu suka cuma ada sedikit penasaran karena beberapa teman saya
(terpaksa) nonton film tersebut saat tayang dibioskop. Ya hitung-hitung biar
nyambung kalau suatu saat diajak diskusi film ini. Sedikit review aja ya :
Kisah dimulai ketika Amerika sedang berperang
pada 1941. Steve Rogers (Chris Evans)
setelah melalui pemindaian digital, dinilai terlalu kurus untuk dilantik
menjadi tentara. Namun ia memiliki detak jantung jantung yang luar biasa, dan
akhirnya dipilih untuk menjalani percobaan laboratorium yang dilakukan oleh
seorang ilmuwan bernama Stark.
Sebelum percobaan dilakukan terhadap dirinya,
Rogers sebenarnya adalah seorang pria yang memiliki karir cukup cemerlang di
bidang pekerjaannya, meskipun ia menyadari bahwa ia merupakan seorang pria yang
lemah. Namun kelebihan utama Rogers adalah kebaikan dan ketulusan hatinya. Dia
memang bukan prajurit yang sempurna, namun adalah seorang pria yang baik. Lalu
seiring dengan suntikan mega-serum dari percobaan laboratorium, akhirnya…
Ta-da! Dia pun menjadi seorang supersoldier:
Captain America!. Penjahatnya adalah seorang pemberontak Nazi (yang
juga disuntik dengan prototipe superserum) “The Red Skull,” yang
diperankan oleh Hugo Weaving, dengan
aksen Jermannya yang mengagumkan.
Peggy Carter (Hayley
Atwell) adalah tokoh pujaan hati sang superhero.
Namun ia justru sering jengkel dengan perubahan kekasihnya yang telah menjadi
seorang superhero baru, karena ia merasa menjadi sering dinomor-duakan. Tommy Lee Jones dapat dibilang tampil sangat
mengejutkan, sebagai seorang kolonel lucu yang gemar menggurui, yang selalu
bergelut dengan saham-sahamnya.
Tidak seru kalau saya ceritakan semua disini,
alangkah baiknya kalau kalian melihat sendiri berbagai aksi sang captain ini.
Namun ada beberapa hal yang saya tangkap dalam film ini, diantaranya adalah
rasa nasionalisme seorang warga terhadap bangsanya sekalipun fisik yang tidak
menonjol dibandingkan yang lainnya. Dan sudah seharusnya hal itu sebagai pemicu
semangat kita terhadap bangsa ini. Bukan malah mencoba merusak apa yang ada dan
sudah dengan susah payah para pahlawan dahulu dalam memperjuangkan harkat dan
martabat bangsa ini.
See you
soon guys,
AHMAD NURUS SIROT
wah sayangnya ane lom nonton. and sedihnya lagi. ane kaga diajak nonton bareng. (Û³ ˚Д˚)Û³ Щ(ºДºщ)
BalasHapusAlternatif pilihan :
BalasHapus1. Download film nya sendiri.
2. Main kesini dan aku kasih copy an film nya.
3. Numpang nonton kesini.
4. Pinjam DVD nya di rental.
5. Beli DVD nya di pinggiran jalan yang 10.000 dapat 3.
Pilih mana ko?