Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyimpan beragam potensi wisata yang banyak dan sayang untuk tidak disambangi. Tidak jauh dari Keraton Ngayogyakarta tepatnya di Jalan Ngasem terdapat tempat sejarah yang dahulunya merupakan tempat rekreasi, liburan, meditasi sekaligus benteng pertahanan anggota kerajaan kasultanan Ngayogyakarta. Dengan retribusi sebesar Rp 5.000,- per orang, kita bisa menikmati berbagai peninggalan sejarah masa lampau masih dijaga apik dan kokoh sebagai singgah sultan.
Begitu memasuki pintu pertama, selain diminta kartu retribusi kita juga akan ditawari jasa mereka untuk mengunakan pemandu. Saran saya adalah terima jasa mereka karena di dalam tidak ada informasi apapun mengenai sejarah masa lalu bangunan-bangunan bersejarah disana. Sayangnya, sikap sombong dan terlalu percaya diri saya menolak tawaran mereka yang akhirnya berbuah pahit dan hanya bisa mengabadikan sisa-sisa bangunan nya saja. Tarif jasa mereka kurang tahu namun sepertinya tidak sampai Rp 50.000,-
Di dalamnya kita akan di suguhi berbagai ruangan yang biasa digunakan para sultan beserta keluarga beristirahat, bermeditasi, bermain air, dsb. Terdapat juga ruangan khusus memasak pada jaman dahulu disana, ruang pertemuan, ruang keluarga, dsb. Saya sesekali mengikuti wisatawan yang menggunakan jasa pemandu sehingga sedikit tahu tentang Tamansari pada masa lampau. Selain wisatawan luar daerah yang ingin mengetahui Tamansari, banyak warga lokal yang turut berlibur kesana dan mayoritas dipenuhi anak muda yang sedang kasmaran.
Salam Blogger
Terakhir mrene 2012 yang lalu... Masih belum kepingin ke sini lagi sih.. Malah pingin explore jogja lebih banyak lagi ..
BalasHapusAku di ajak yo mas *nabung dhisik
Hapus