Rabu, Juli 24, 2013
6
21 Juli 2013


Wisata kuliner memang tidak ada matinya. Jenis usaha ini sangat menjanjikan mengingat pangsa pasar yang sangat besar. Sifat mayoritas masyarakat kita yang konsumtif membawa berkah pada usaha ini dimana sesekali makan diluar yang seolah sudah menjadi kebiasaan. Di kota-kota metropolitan yang lebih menjanjikan taraf hidupnya memunculkan berbagai macam aneka kuliner yang patut untuk dicoba. Apalagi mayoritas di huni oleh kaum muda yang sangat aktif dan suka nongkrong menjadikan wisata kuliner bak rumput di musim penghujan.
Minggu ini saya berkesempatan mencoba menikmati sajian spesial bakso, adalah Bakso Meteor yang berada persis di pinggiran Jalan Lamper Tengah Raya Nomor 4 Semarang. Bukan sebuah kebetulan juga bisa bertandang kesana kalau tidak karena sebuah undangan buka puasa bersama teman-teman SMA. Bahkan sebelumnya saya tidak pernah tau kalau disana ada kuliner bakso sekalipun saya sering berkeliaran di daerah lamper. Namun lokasi yang berada di pinggiran jaln bukan berarti gampang untuk diketahui karena tidak adanya petunjuk akan keberadaan lokasi tersebut.
Sekilas untuk penataan ruang atau tempatnya cukup lumayan bagus sekalipun tidak masuk dalam kategori tempat yang luas. Bagian pengunjung yang terbagi atas dua, biasa dan lesehan dengan gazebonya menambah kesan cantik. Cukup nyaman memang apalagi ditambah adanya tempat bermain untuk anak-anak sehingga mereka bisa betah untuk berlama-lama disana. Melihat antusias pengunjung yang memenuhi semua tempat kala itu mengisyaratkan tempat yang boleh dikunjungi sesekali. Pun juga beragamnya jenis hidangan yang ditawarkan disana membuat pengunjung dapat menikmati sajian sesuai selera.


Karena yang spesial disana adalah baksonya sehingga saya memilih bakso sebagai menu buka puasa. Terdengar sangat tidak lazim namun berhubung itu yang spesial sehingga penasaran untuk dicoba. Dengan harga kisaran Rp 11.000,- sampai Rp 12.500,- untuk jenis baksonya agaknya rasanya sedikit mengecewakan, bahkan ditempat lain dengan harga segitu kita bisa dapat rasa yang lebih dari ini. Belum lagi apa yang dihidangkan tidak sesuai dengan pesanan, dan parahnya sebagian tidak tersaji entah apa alasannya. Mengingat kita kesana pas waktu buka puasa dan disana ramai sedang ramai dimaklumi apabila pesanan terlambat, akan tetapi pesanan tidak tersaji ke pengunjung adalah sebuah kefatalan yang besar.
Melihat fenomena tersebut kita hanya mencoba berfkir positif bahwasanya manajemen diperlukan adanya perubahan, mungkin perlu ditambah jumlah karyawannya, serta evaluasi dibagian dapur sebagai komponen utama yang pada akhirnya akan menentukan citra usaha.

Salam,

AHMAD NURUS SIROT

6 comments:

  1. Woalah, kok ada yg tidak tersaji. Kok gak kompain wae rot? Mungkin pegawainya lagi poso walhasil kurang konsentrasi melayani pesanan... Kapan kapan aku ditraktir bakso sing enak yo gelem rot hahaha.. Ngko tak traktir pizza hahah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha yo kuwi mas ndop.. Kita tetep komplain owk, kita juga gak mau bayar yang gak kita makan kok. Kuliner Bakso enak nang ndi yo??

      Hapus
  2. BAKSO METEOR emang kurang JOSSSSSSSSS
    _enakan BAKSO ne tanggakku dewe malahan
    _huuuuuuuuuuuuuuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nak nggono aku ditraktir bakso neng daerah mu wae piye bos???

      Hapus
  3. Kayaknya perlu berkunjung & mencoba Bakso Mercon Pandhowo yg baru gan....ada di jln.menteri supeno 52 tepatnya di perempatan bangjo.mudah2an cocok dgn selera.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buka cabang lagi yah bakso pandhowo?? aku sudah mencicipi yang di medoho maupun yang di menoreh.. Maknyuzz pokoknya..

      Hapus