Jumat, Juni 27, 2014
0
Foto : Seputar Semarang


Saat ini keberadaan kaos sebagai brand hal-hal tertentu merupakan ladang bisnis buat para wirausahawan muda. Menciptakan trend dan menghadirkan kreativitas pada kaos hal yang mutlak dalam persaingan pasar yang besar. Kaos dengan nama besar tidak perlu dilakukan branding besar-besaran karena mereka sudah memiliki segmentasi pasar tersendiri. Bagaimana kiprah kaos lokal dalam usahanya membranding dirinya sendiri agar dilirik masyarakat? menarik untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Kaos-kaos semarangan yang belakangan ini mencoba eksis semakin menampakkan geliatnya 5 tahun belakangan ini. Walau penetrasi kaosnya tertinggal sampai 10 tahun dari kaos-kaos dari daerah lain seperti Jogja, Jakarta, Bali, Bandung, namun mereka tetap optimis mampu bersaing dengan mereka kedepannya. Kualitas yang bagus serta desain yang unik akan membawa kaos semarangan menjadi kompetitor kaos-kaos daerah lain.
Kota Semarang minim akan tujuan lokasi wisata, namun hal tersebut bukanlah tantangan "melempemnya" industri kaos semarangan. Semarang yang dahulunya kota tujuan perdagangan utama bisa diambil dijadikan ide proyek kaos tersebut. Tidak harus melulu soal Masjid Agung Jawa Tengah, Tugumuda, Lawang Sewu, dll. Ada Tanjung Emas yang melegenda, tokoh-tokoh penyair hebat tempo dulu yang kebanyakan dari Semarang juga bisa diangkat.
Membesarkan kaos semarangan tidak harus mengambil semua dari Semarang. Desain, jenis bahan, corak bisa dibuat dan diambil dari daerah lain, tinggal bagaimana kita mampu memadupadankan semua itu dan mengemasnya menjadi Semarang banget.

Salam Blogger

0 comments:

Posting Komentar