Kamis, Februari 12, 2015
4

Tujuan awal memasuki kawasan Pantai Morosari adalah hutan mangrovenya yang sudah terkenal itu, namun motor ini bergerak lurus guna ingin melihat Pantai Morosari seutuhnya. Dengan hati yang sedikit kecewa, tidak sampai 15 menit di pantai tersebut kita meluruskan niat lagi ke tujuan awal. Akses yang sangat mudah memuluskan perjalanan kita, walau kondisi jalanannya sangat menuntut kendaraan yang sehat. Sebelum mencapai pantainya, terdapat jembatan penghubung 2 desa, ambil kanan dan ikuti jalan dan posisi hutan mangrove di sisi kiri jalan.


Menuju hutan magrove bisa di tempuh dengan 2 cara, jalur lauut maupun jalur darat. Jalur laut harus menyewa perahu dengan biaya sewa sebesar Rp 70.000,- untuk 10 orang. Sedangkan lewat jalur darat bisa di tempuh dengan sepeda motor karena sudah dibuatkan jalan yang menembus lautan. Saya justru lebih tertarik dan menyarankan untuk lewat darat karena selain bisa merasakan sensasi berjalan di tengah lautan dengan hempasan angin laut yang besar juga terdapat seperti gapura selamat datang dari bambu yang terpasar dan yang tentu tanpa mengeluarkan biaya.


Hutan mangrovenya sangat bagus, benar-benar serasa berjalan di hutan. Jembatan kayu yang dibangun PemKab Demak dan warga sekitar menjadi satu-satunya akses menikmati mangrove dari ujung ke ujung. Di hutan ini bisa di temukan beberapa binatang laut seperti ular laut dan spesies ikan yang unik dan langka, juga terdapat banyak burung bangau yang hinggap maupun beterbangan menyambut kehadiran kita. banyak larangan ketika mamsuki kawasan hutan mangrove ini seperti dilarang bergandengan tangan (terutama yang bukan muhrim), dilarang duduk di pinggiran jembatan (kayu kecil dan mulai rapuh), hanya boleh menggunakan kamera handphone (kamera digital dan sejenisnya wajib lapor pengelola).


Masuk kawasan Hutan mangrove tidak dikenakan biaya loh, cukup bayar parkir saja kita bisa menikmati indahnya dan tenangnya alam disana. Para wisatawan hanya boleh menikmati kawasan mangrove sampai pemukiman warga terakhir, karena di ujung jembatan terdapat kompleks makam Syeikh Abdullah Mudzakir dan hanya yang benar-benar ingin ziarah yang boleh melanjutkan perjalanan kesana. Walau berada di tengah laut dan hutan, namuan disana tersedia berbagai camilan dan minuman untuk para wisatwan. Namuan perlu di ingat, jangan pernah membuang sampah di sembarang tempat, para pengelola sudah menyiapkan banyak tempat sampah sepanjang jalan.

Salam Blogger

4 comments: