Rabu, 23 Januari 2013
"KEPADAMU, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup. Mungkin, jalan kita tidak besimpangan. Ya, jalan mu dan jalan ku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.
Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan.."
Di atas merupakan kata-kata yang terletak di bagian belakang sampul novel karangan Wulan Dewatra. Novel yang berjudul Hujan Dan Teduh ini berisi 250 halaman yang diterbitkan oleh GagasMedia dan dipercayakan pemasarannya kepada TransMedia. Dalam novel ini berisi banyak pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya. Dengan Bintang sebagai tokoh utama dan ditemani Noval (Pacar), Kevin (Mantan), Kaila (Pacar ceweknya), Daniel, Dewa serta Mei (Sahabat).
- SEX MENYIMPANG
Disini tergambar dengan jelas bahwa Bintang memiliki kelainan orientasi seksual yang menyimpang dimana dikisahkan bahwa dia menjalin kisah cinta dengan kevin namun seiring berjalannya waktu dia juga jatuh cinta dengan Kaila (teman sebangkunya). Negara Indonesia dengan adat ketimurannya sangat jelas menolak bahkan mengharamkannya hubungan asmara atau percintaan sesama jenis karena memang hal tersebut melenceng dari kodratnya.
- NAFSU
Dikisahkan pula bahwa Bintang terbawa suasana nafsu duniawi yang membuat dia akhirnya memberikan keperawanannya kepada sang pacar. Sekalipun dia sedikit menyesal, toh akhirnya perbuatan ersebut selalu diulanginya dibanyak kesempatan. Perlu diingat bahwa seorang laki-laki yang baik tidak akan pernah menyakiti anda, terlebih lagi meminta anda untuk menyerahkan mahkota keperawanan anda hanya atas nama cinta. Justru apabila dia sayang sama anda, sudah seharusnya dia menjaga anda sampai benar-benar kalian sah dimata Tuhan dan negara untuk sekedar menikmati nafsu tersebut.
- ABORSI
Ditengah perjalanannya, Bintang hamil beberapa minggu. Hal tersebut diketahuinya manakala dia sedang berbelanja di sebuah minimarket dan dia terheran dengan sebuah pembalut. Otaknya berfikir keras sampai disadarinya ternyata sudah cukup lama dia tidak menstruasi. Karena sang pacar belum siap akhirnya dia meminta Bintang untuk aborsi di rumah dukun beranak. Bahwasanya tidak diperkenankan seseorang melakukan aborsi kecuali beberapa sebab seperti yang telah di atur dalam Undang-Undang, diantaranya dikarenakan jabang bayi tersebut hasil perkosaan atau jabang bayi tersebut nyatanya membahayakan sang ibu atau bayi nya tersebut. Dan apabila dilanggar bisa dipidanakan serta melakukan aborsi ditempat yang bukan ahlinya beresiko tinggi.
- KEKERASAN
Dalam kesehariannya, apabila Bintang tidak menuruti kemauan sang pacar maka berbagai kekerasan baik fisik maupun psikis pasti akan diterimanya. Di dalam novel diceritakan bahwa dalam suatu malam saat mereka berduaan di kos Bintang yang dengan situasi emosi terbakar, tanpa sungkan sang pacar mencengkeram muka Bintang dengan kuku runcinanya yang mau tidak mau memberi bekas dimuka Bintang. Apapun jenis kekerasan yang menimpa kita, entah itu berasal dari keluarga sendiri pun bisa kita pidanakan. Bukan lagi melihat siapa dia melainkan inilah kita yang tidak bisa diperlakukan dengan semena-mena.
- PENYAKIT
Menjelang akhir, cerita dalam novel ini masuk ke pokok permasalahan, dimana saat sedang menuntut S2 di Amerika Bintang menderita kram perut yang menyiksa. Setelah diperiksakan ternyata ada kanker rahim yang bersemayam di dalam tubuhnya. Dan tidak ada pengobatan alternatif selain operasi pengangkatan rahim yang mana berarti dia tidak bakal punya keturunan kelak. Bagaimanapun juga apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Kanker rahim yang bersarang di Bintang adalah akibat aborsi yang tidak bersih dimana terdapat bagian janin yang tidak semua keluar dan menyebabkan infeksi yang berujung kanker.
- PERSAHABATAN dan KESETIAAN
Sangat kental sekali persahabatan yang diulas disini, dimana untuk kesekian kalinya kehadiran Daniel yang cukup membuat Bintang nyaman. Juga ada Dewa dan Mei yang ikut prihatin atas apa yang menimpa Bintang serta merekalah yang merupakan motivator Bintang untuk menjadi lebih baik lagi. Bagaimanapun juga sahabat selalu ada dalam kondisi apapun kita bahkan mungkin hanya merekalah yang ma menerima segala kekurangan kita.
Ending dari novel ini cukup nanggung dalam kacamata saya. Karena akhirnya Bintang dipertemukan kembali dengan Noval yang berstatus terakhir mantan tunangannya di sebuah pantai. "Bintang Dewatra, kenapa lo bikin semuanya jadi begitu sulit?" merupakan penutup manis yang saya bilang tanggung tadi.
Selamat membaca novelnya,
AHMAD NURUS SIROT
ninggalin jejak gan
BalasHapusjangan lupa kunjungi blog saya juga reneondes.blogspot.com