Memasuki bulan Februari, hampir seluruh pelosok di negeri ini memerah di hampir semua tempat. Aneka hiasan mencolok di sepanjang gang jalan, pusat keramaian, tempat wisata maupun beberapa tempat ibadah. Pada bulan kedua ini masyarakat keturunan tionghoa bakal merayakan pergantian tahun baru imlek. Walau tidak semua merayakannya namun kehangatan dan kesederhanaan tetap dirasa semua orang. Warga keturunan pribumi pun sangat antusias dengan datangnya ini dikarenakan selain karena hari libur nasional juga bisa dijadikan moment liburan bersama keluarga.
Tahun 2016 ini berdasarkan astrologi China merupakan shionya monyet dengan unsur api. Di Indonesia, imlek jatuh pada tanggal 8 Februari 2016 dan hampir dirayakan di seluruh pelosok tanah air. Di Kota Solo sendiri perayaan imlek sudah di mulai seminggu sebelumnya. Puncak malam pergantian tahun baru imlek 2567 di kota Budaya dipusatkan di kawasan Pasar Gede dengan suguhan utama pesta lampion dan kembang api.
Di dukung cuaca yang cerah, malam pergantian imlek tersebut diserbu ribuan warga Solo dan turis lokal maupun mancanegara yang tumpah ruah di Tugu Jam Pasar Gede. Selain mengejar jajaran lampion yang cantik, masyarakat juga menunggu berbagai atraksi-atraksi khas imlek seperti barongsai. Kepadatan kawasan Pasar Gede oleh pemkot Solo sudah diantisipasi dengan menutup beberapa jalan protokol yang menuju ke kawasan Pasar Gede.
Semarak pergantian malam tahun baru imlek di Kota Solo ini sangat luar biasa. Sebagai masyarakat pendatang asal Semarang, saya tidak rugi harus berdesak-desakan menikmati suguhan malam di Kota Solo dengan segala warna, problematika dan pengalaman yang luar biasa.
Selamat malam Solo dan Selamat tahun baru imlek 2567.
0 comments:
Posting Komentar